Dikbud Provinsi Bengkulu Rekomendasikan Sekolah KBM Tatap Muka

Dikbud Provinsi Bengkulu Rekomendasikan Sekolah KBM Tatap Muka

RBO >>> BENGKULU >>>  Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Bengkulu, Drs. Eri Yulian Hidayat, M.Pd mengatakan, bahwa seluruh sekolah di Provinsi Bengkulu telah melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka, atau luring sejak Senin (30/08) lalu.

Dijelaskan Eri, KBM secara tatap muka dilakukan karena situasi dan kondisi Covid-19, karena di wilayah Provinsi Bengkulu menurun serta diterapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). " Ya, sampai saat ini seluruh sekolah kita anjurkan untuk tatap muka. Karena PPKM, situasi dan kondisi penyebaran Covid-19 di Provinsi Bengkulu menurun," kata Eri saat ditemui radarbengkuluonline.com di ruangannya, tadi siang (1/9).

Menurutnya, seluruh sekolah yang melaksanakan belajar tatap muka, harus tetap menjalankan Protokol Kesehatan (Prokes) secara ketat, dan proses pembelajaran diikuti 50 persen dari total siswa.

Namun, lanjutnya, jika siswa merasa sakit walaupun hanya sekadar batuk, maka siswa tersebut tidak diizinkan untuk mengikuti kegiatan sekolah tatap muka. Untuk jumlah siswa yang mengikuti tatap muka, tergantung dengan peraturan sekolah masing-masing. Sebab peraturan sekolah bervariasi. Seperti menggunakan sistem kelas, sistem ganjil genap dan lainnya.

Hingga saat ini, proses pembelajaran tatap muka tidak ada hambatan. Sebab seluruh guru telah divaksin dan program vaksin bagi siswa, juga akan segera lakukan bagi siswa yang berusia di atas 17 tahun. Eri berharap, agar kegiatan belajar tatap muka dapat diikuti seluruh siswa sekolah. Bukan hanya 50 persen siswa dari total siswa secara bergantian.

"Sebab pembelajaran tatap muka dan daring sangat berbeda. Padahal yang diperlukan disekolah adalah pendidikan karakter. Jika kegiatan belajar tidak secara tatap muka, bagaimana mau memberikan pelajaran tentang sosial dan lainnya," ujarnya.

Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 4 Kota Bengkulu, Dr. Paidi, M.TPd menjelaskan, bahwa sekolahnya mengikuti uji coba sekolah tatap muka yang telah dilaksanakan sejak Senin lalu, dengan siswa yang mengikuti sekolah tatap muka hanya 50 persen dari seluruh total siswa dan dibagi menjadi dua kelompok. Yaitu kelompok A dan kelompok B.

Untuk persyaratan siswa agar bisa mengikuti sekolah tatap muka, yaitu tetap menerapkan prokes dengan ketat. Yaitu dengan menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. "Dan siswa diwajibkan datang kesekolah, dalam keadaan sehat, tanpa ada keluhan apapun," tuturnya. (ach)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: