Muflihah: Gunakan Bahasa yang Baik dan Benar di Medsos
RBO, KAUR - Bapak Presiden Republik Indonesia memberikan arahan tentang pentingnya Sumber Daya Manusia yang memiliki talenta digital. Ditindak lanjuti oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Direktorat Pemberdayaan Informatika, Ditjen Aptika memiliki target hingga tahun 2024 untuk menjangkau 50 juta masyarakat agar mendapatkan literasi di bidang digital dengan secara spesifik untuk tahun 2021. Target yang telah dicanangkan adalah 12,5 juta masyarakat dari berbagai kalangan untuk mendapatkan literasi dibidang digital. Kemkominfo melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika menyelenggarakan kegiatan Webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Wilayah Sumatera di 77 Kab/Kota dari Aceh hingga Lampung, Senin, 23 Agustus 2021, Jam 13.00 WIB.
Sebagai Keynote Speaker adalah Gubernur Provinsi Bengkulu yaitu, Dr. drh. Rohidin Mersyah, M.M.A., dan Bp. Presiden RI Bapak Jokowi memberikan sambutan pula dalam mendukung Literasi Digital Kominfo 2021.
AGUNG ILHAM TRIANA, S.E., MM. PAR (Dosen STP Bandung dan Dosen Luar Biasa Akpar NHI), pada pilar KECAKAPAN DIGITAL. Agung memaparkan tema “PERAN LITERASI DIGITAL DI DUNIA MARKETPLACE”. Dalam pemaparannya, Agung menjelaskan seiring dengan berkembangnya teknologi terutama dalam bidang digital dan internet peluang bisnis semakin terbuka, bahkan lebih luas dari biasanya. Bisnis-bisnis tradisional yang cenderung offline semakin banyak yang tergerus dengan pesaing-pesaingnya yang datang dari dunia online, atau bahkan muncul kolaborasi baru antara keduanya, dimana salah satunya adalah yang dikenal dengan toko online. Kelebihan dari toko online, anda tidak perlu tempat secara fisik. Transformasi digital bisnis, meliputi modal relatif rendah, biaya operasional rendah, serta barang inventaris sedikit. Peluang bisnis, meliputi franchise, reseller online, preorder, dan drop shipper.
Proses sales, diantaranya calon konsumen baru pada tahapan mengetahui keberadaan produk yang dipasarkan, calon konsumen mulai tertarik dengan produk yang dipasarkan, calon konsumen sudah ada pada tahapan keinginan untuk membeli produk, konsumen memutuskan melakukan aksi pembelian produk yang dipasarkan, serta mejaga kepercayaan dan kepuasan konsumen yang sudah mencoba produk agar melakukan pengulangan bahkan merekomendasikan.
Dilanjutkan dengan pilar KEAMANAN DIGITAL, oleh DR. AHMAD ZAKIYUDDIN, S.IP., M.I.KOM (Ketua Umum PERHUMANI Perhimpunan Humas Perguruan Tinggi Indonesia). Ahmad mengangkat tema “YUK, PAHAMI FITUR KEAMANAN DI BERBAGAI APLIKASI DI MEDIA SOSIAL”. Ahmad membahas media daring tempat berpartisipasi, berinteraksi, berbagi, dan menciptakan isi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan dunia virtual tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Internet dan sosial media bukan lagi menjadi gaya hidup tetapi sudah menjadi kebutuhan hidup. Terlebih lagi pada masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini tidak bisa terpisahkan. Kejahatan umum yanga da di media sosial, meliputi ancaman online, penguntit, peretasan, penipuan, membeli barang illegal, pembuatan profil palsu, serta persahabatan online palsu.
Fitur keamanan facebook, meliputi pelaporan atau reporting, pemblokiran atau blocking, dan pengaturan privasi. Fitur keamanan tiktok, meliputi pengaturan privasi, pemblokiran, pelaporan, dan penghapusan. Fitur keamanan whtasapp, meliputi verifikasi dua langkah, touch ID atau face ID, pengaturan privasi grup, dan profil privasi. Tips menjaga keamanan data pribadi di media sosial, dengan cara membuat password yang kuat, tidak berbagi informasi sensitif, pastikan sudah membaca berbagai akses yang diminta sebelum memasang aplikasi, serta gunakan aplikasi dengan fitur end-to-end enskripsi.
Pilar BUDAYA DIGITAL, oleh MUFLIHAH FITHRIANI, S.AG., M.PD.I (Kepala MAN Kaur). Muflihah memberikan materi dengan tema “PENGGUNAAN BAHASA YANG BAIK DAN BENAR DI DUNIA DIGITAL”. Muflihah menjelaskan literasi merupakan pengetaahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat komunikasi, atau jaringan secara sehat, bijak, cerdas, tepat, dan taa hukum. Pentingnya etika dalam menggunakan media sosial, meliputi tata krama, aturan, norma perilaku yang tepat dan bertanggung jawab dalam penggunaan teknologi atau tata cara yang sopan dalam penggunakan media sosial kepada orang lain. Cara beretika di media sosial, antara lain bahasa yang baik, penulisan yang baik saat publikasi, sesuai fakta, serta konten yang tidak mengandung isu SARA. Hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga kenyamanan pengguna lain di media sosial, meliputi tidak membagikan berita hoaks, menggunakan bahasa yang baik,t idak mengusik privasi orang, membuat status yang baik, serta tidak menganggu digital orang.
Narasumber terakhir pada pilar ETIKA DIGITAL, oleh ISHARDINO, S.H (Guru PPKN SMA Negeri 1 Kaur). Ishar mengangkat tema “PENTINGNYA PEMAHAMAN MEMBEDAKAN INFORMASI HOAX”. Ishar membahas hoax merupakan berita bohong. Ciri-ciri hoax, antara lain bermuatan fanatisme atas nama ideologi, judul, dan pengantarnya provokatif, memberikan penghukuman serta menyembunyikan fakta dan data, mengakibatkan kecemasan, kebencian, dan permusuhan, serta sumber berita tidak jelas. Motif seseorang menyebarkan hoax, meliputi provokasi, melakukan propaganda, menciptakan fitnah dan adu domba, serta suka berbagi namun malas membaca. Bahaya dan dampak hoax, antara lain pemicu terjadinya konflik, menimbulkan keresahan dan kecemasan, menimbulkan kebencian, terganggunya stabilitas keamanan, dan memecah belah persatuan bangsa.
Tips antisipasi hoax, dengan cara hati-hati dengan judul provokatif, cermati alamat situs penyedia berita, melakukan pengecekan fakta, serta ikutr bergabung dalam grup anti hoax. Langkah-langkah memerangi hoax, antara lain melibatkan penyelenggara platform media sosial untuk meredam informasi yang tidak benar, edukasi masyarakat pengguna internet untuk melapor bisa menemukan hoax, sertapenegakan hukum yang tidak tebang pilih terhadap pelaku hoax.
Webinar diakhiri, oleh THERESIA JENIFER SHEREN (Konten Kreator, Penyanyi, dan Influencer dengan Followers 14,5 Ribu). Theresia menyimpulkan hasil webinar dari tema yang sudah diangkat oleh para narasumber, berupa proses sales, diantaranya calon konsumen baru pada tahapan mengetahui keberadaan produk yang dipasarkan, calon konsumen mulai tertarik dengan produk yang dipasarkan, calon konsumen sudah ada pada tahapan keinginan untuk membeli produk, konsumen memutuskan melakukan aksi pembelian produk yang dipasarkan, serta mejaga kepercayaan dan kepuasan konsumen yang sudah mencoba produk agar melakukan pengulangan bahkan merekomendasikan. Tips menjaga keamanan data pribadi di media sosial, dengan cara membuat password yang kuat, tidak berbagi informasi sensitif, pastikan sudah membaca berbagai akses yang diminta sebelum memasang aplikasi, serta gunakan aplikasi dengan fitur end-to-end enskripsi.
Cara beretika di media sosial, antara lain bahasa yang baik, penulisan yang baik saat publikasi, sesuai fakta, serta konten yang tidak mengandung isu SARA. Langkah-langkah memerangi hoax, antara lain melibatkan penyelenggara platform media sosial untuk meredam informasi yang tidak benar, edukasi masyarakat pengguna internet untuk melapor bisa menemukan hoax, sertapenegakan hukum yang tidak tebang pilih terhadap pelaku hoax. (rls)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: