Bunga Rafflesia Mekar Sempurna di HL Kepahiang

RBO >>>  KEPAHIANG >>> Sekuntum Bunga Rafflesia mekar di Kabupaten Kepahiang. Kali ini tepatnya di Hutan Lindung Bukit Daun Register 5, Provinsi Bengkulu, Jarak tempuh menuju bunga tersebut berkisar 400 meter dari jalan raya lintas Bengkulu-Kepahiang, atau dikenal dengan kawasan liku sembilan. Bunga tersebut memiliki diameter 90 sentimeter.

"Ya, bunga tersebut baru mekar sekitar dua hari yang lalu. Hari ini sudah mekar sempurna, " ujar Ketua LP2L2 Kepahiang, Holidin yang menjaga bunga tersebut.

Dia memprediksi, di lokasi  Bunga Rafflesia mekar tersebut akan terus mekar Bunga rafflesia lainnnya sampai tahun baru 2022 mendatang. Karena, disekitar kawasan ini sudah banyak menemukan bongkol-bongkol bunga Rafflesia yang akan mekar. Kemudian dititik lain bergeser sekitar 15 meter dari buga Rafflesia yang saat ini sedang mekar sempurna, akan kembali mekar dengan waktu 1 bulan kedepan.

Mekarnya Bunga Rafflesia tersebut menjadi momen tersendiri bagi masyarakat yang kebetulan melewati jalan tersebut sekadar untuk singgah dan mengabadikan momen langka tersebut. "Kami imbau kepada pengunjung bunga ini tak boleh disentuh saat mekar. Karena, dapat mempercepat pembusukan bunga," ujarnya kepada radarbengkuluonline.com tadi sore.

Lebih lanjut disampaikannya, untuk mengunjungi lokasi mekarnya Bunga Rafflesia ini,  pengunjung diminta untuk berhati-hati saat berjalan. Karena, bisa saja pengunjung dapat merusak bongkol calon bunga yang biasanya banyak bertebaran di sekitar bunga yang tengah mekar.

Untuk menjumpai bunga yang tengah mekar tersebut, pengunjung harus rela berjalan kaki dengan kodisi jalan cukup sulit licin dan becek. Melihat angka pengunjung yang terus meningkat, Lembaga Peduli Puspa Langka dan Lingkungan (LP2L2) Kabupaten Kepahiang membutuhkan dukungan dari pemerintah daerah. Tak hanya mengharapkan agar hutan tetap terjaga agar habitat puspa langka trtap lestari, namun juga bentuk dukungan lainnya. “Kami siap menjadi penjaga habitat Rafflesia ini dari para perambah hutan. Dan kami tentu siap bertanggungjawab atas kelestarian kawasan konservasi ini." (crv).

Sumber: