SDN 9 dan SMPN 13 Boleh Terima Semua Siswa

SDN 9 dan SMPN 13 Boleh Terima Semua Siswa

radarbengkuluonline.com - BENGKULU - Menjawab keluhan dari sebagian besar masyarakat yang ingin anak-anak mereka sekolah di sekolahan Islam swasta tetapi tidak punya biaya yang cukup, maka Pemkot Bengkulu mempunyai solusi. Yakni menjadikan beberapa sekolah negeri sebagai sekolah Islami percontohan.

Untuk saat ini, ada 2 sekolah negeri yang akan dijadikan percontohan di Kota Bengkulu. Yakni SDN 9 dan SMPN 13 bernuansa keagamaan. Lokasi kedua sekolah ini, sama-sama berada di Kelurahan Anggut Atas dan dekat dengan Masjid Agung At Taqwa.

Wakil Walikota Bengkulu, Dr. Dedy Wahyudi berkunjung ke SDN 9 dan SMPN 13 untuk memberikan arahan terkait persiapan rencana menjadikan sekolah tersebut sebagai sekolah percontohan.

Saat memberikan arahan di SDN 9, Wawali menyampaikan bahwa SDN 9 tersebut adalah percontohan untuk dijadikan sekolah Islami. Tetapi, tetap menerima seluruh agama.

"Misalnya ada siswa Nasrani, Hindu, atau Budha, tetap bisa diterima di sekolah ini dan tidak ada pembedaan. Tetapi bagi agama Islam ada tambahan bobotnya. Ada tambahan muatan lokalnya. Jadi nanti lulusan sekolah ini hafidz quran juz 30 seperti halnya sekolah swasta IT," kata Wawali dalam arahannya, Kamis (28/10).

Wawali juga menjelaskan, alasan kenapa Pemkot Bengkulu melakukan hal tersebut. Menurutnya, sekolah percontohan itu untuk menjawab keluhan orangtua yang ingin anaknya sekolah swasta Islam, tetapi tidak ada biaya. Maka di SDN 9 dan SMPN 13 solusinya.

"Pemerintah hadir membantu masyarakat yang ingin kemampuan agama anaknya baik. Kita tidak menyalahkan sekolah swasta. Karena mereka mengutamakan kualitas, dan biayanya juga lumayan mahal, tapi kami pemerintah juga ingin mencari solusi yakni kita buat sekolah-sekolah Islam negeri untuk membantu masyarakat yang ingin kemampuan agama Islam anaknya baik," jelasnya.

Sementara itu, Kepala SMPN 13 Bernuansa Keagamaan, Tarmizi, M. Pd mengatakan, sangat senang atas kedatangan Wawali untuk memberi semangat baru bagi seluruh guru-guru di SMPN 13. Mengapa dia katakan demkian? Karena SMPN 13 yang dijadikan percontohan sekolah berbasis agama satu paket dengan SD 09, diharapkan menjadi alternatif bagi warga masyarakat yang anaknya tidak lolos pada sekolah IT.

"Jadi SMPN 13 memberikan solusi dengan penambahan muatan pelajaran 1 Alquran 8 jam, Bahasa Arab dan Hadist masing-masing 2 jam pelajaran. Diharapkan setelah tamat dari sini nanti siswa hafal alquran minimal juz 30, hadist 40 dan bisa berbicara dalam bahasa arab," pungkasnya. (ach)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: