Atasi Masalah dengan Kerjasama

Atasi Masalah dengan Kerjasama

Jokowi Diapit Mario dan Sultan Saat Berfoto  dengan Pemimpin Negara Anggota G20 radarbengkuluonline.com - ROMA - Presiden Joko Widodo menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di La Nuvola, Italia, Sabtu (30/10). Sejumlah pemimpin negara hadir dalam acara internasional itu. Pria yang akrab disapa Jokowi itu tiba di lokasi acara sekitar pukul 11.05 waktu setempat. Presiden Jokowi tiba setelah Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, yang hadir selaku Ketua ASEAN. Di sana juga sudah hadir Presiden Prancis Emmanuel Macron. Setibanya di La Nuvola, eks Gubernur DKI Jakarta itu disambut langsung oleh Perdana Menteri Italia, Mario Draghi.

Keduanya kemudian berfoto bersama sebelum menuju tempat seluruh ketua delegasi.  Pada sesi foto bersama, Presiden Joko Widodo berada di barisan depan tengah, bersama PM Italia dan pemimpin Arab Saudi. Di sebelah kanan Presiden Jokowi, berdiri Sultan Hassanal Bolkiah. Sementara di belakang Presiden Jokowi berdiri Kanselir Jerman Angela Merkel dan PM India Narendra Modi.

Usai berfoto bersama, seluruh pemimpin delegasi memasuki ruangan untuk mengikuti sesi working lunch tentang ekonomi dan kesehatan global. Dalam pidato pembukanya, PM Italia Mario Draghi mengatakan pandemi telah memisahkan semua warga negara dan untuk menjawab tantangan tersebut kerja sama multilateral adalah jawaban terbaik.

"Dalam banyak hal, ini adalah satu-satunya jawaban yang mungkin dari pandemi hingga perubahan iklim, hingga perpajakan yang adil dan merata. Melakukannya sendiri bukanlah pilihan. Kita harus melakukan semua yang kita bisa untuk mengatasi perbedaan kita. Dan, kita harus mengobarkan kembali semangat yang mengarah pada pembentukan kelompok ini," ujar PM Draghi.

 PM Draghi juga mendorong seluruh negara untuk terus melakukan vaksinasi agar target 40 persen populasi global tervaksinasi tercapai pada akhir 2021. Semua negara harus bekerja keras untuk bisa mencapai target 70 persen pada pertengahan 2022. "Kita juga harus terus berinvestasi dalam penelitian, menghilangkan hambatan perdagangan yang mempengaruhi vaksin Covid-19, dan meningkatkan prediktabilitas dalam pengirimannya, dan kita perlu memperkuat rantai pasokan sambil memperluas kapasitas produksi vaksin di tingkat lokal dan regional," jelasnya.

Dalam sesi tersebut, Presiden Joko Widodo turut didampingi oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Co-Sherpa Kementerian Luar Negeri Dian Triansyah Djani. (tan/jpnn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: