Pemangkasan Honorer Mukomuko Itu Demi Menyelamatkan Masa Depannya
radarbengkuluonline.com - MUKOMUKO - "Kita jangan membelenggu masa depan mereka (tenaga honorer). Saat sekarang ini, tidak ada celah bagi Pemerintah Kabupaten untuk mengangkat honorer yang telah mengabdi menjadi PNS. Sementara, kita pasung waktu dan tenaga mereka dengan gaji (mohon maaf) cuma Rp 1 juta untuk menafkahi keluarga. Kesempatan mereka untuk berkarier ditempat lain atau membuka usaha yang pendapatannya lebih layak menjadi terganjal," ungkap Bupati Mukomuko, H. Sapuan, SE., MM., Ak., CA., CPA.
Bupati Mukomuko memilih kebijakan berat yang tidak populer. Pemkab Mukomuko pada tahun mendatang akan memangkas jumlah tenaga honorer. Kabarnya mencapai ribuan. Termasuk guru yang berstatus honor daerah (Honda).
Bupati Sapuan mengatakan, kebijakan ini jangan dianggap sebagai keegoisan pemerintah belaka. Namun ada misi yang sangat penting dan harus segera dilakukan oleh pemerintah. Yakni penyelamatan masa depan generasi. Khususnya yang saat ini tengah mengabdi untuk daerah sebagai honorer. "Saya menyadari ini sangat berat. Dengan segala pertimbangan yang matang, serta atas persetujuan legislatif, kebijakan ini harus kita lakukan," tegas Bupati. BACA JUGA: Ini Dia Aliran Kepercayaan Yang Diduga Menyimpang di Bengkulu
Lanjut Sapuan, kemampuan Pemkab Mukomuko saat ini hanya mampu memberikan gaji kepada tenaga honorer kisaran Rp 1 juta sebulan. Kadang-kadang, karena mekanisme keuangan, gaji honorer terpaksa dibayar 3 bulan sekali. Menurut Sapuan, gaji segitu dan mekanisme pembayaran demikian, ia yakin sangat berat bagi honorer. Sementara, waktu dan tenaga mereka terikat untuk mengabdi kepada daerah.
Jika saja tidak ada ikatan kontrak antara Pemkab Mukomuko dengan para tenaga honorer ini, tidak menutup kemungkinan mereka bisa mencari dan mendapatkan pekerjaan di perusahaan swasta dengan gaji yang lebih layak. Atau mereka juga bisa merintis usaha yang penghasilannya bisa jauh lebih besar dari pendapatan sebagai honorer.
"Saya kepingin ribuan honorer ini berpenghasilan layak. Bahkan bisa menabung untuk masa depan. Daerah kita belum mampu memberi gaji yang layak untuk tenaga honorer. Makanya kita jangan memasung mereka dengan harapan semu," ujar Bupati. BACA JUGA: Ini Dia Orang Bengkulu Namanya Tersangkut di Jalan (6)
Diakui Bupati, memang dalam dua tahun terakhir keuangan daerah sedang anjlok. Alokasi dana untuk membiayai gaji honorer turut anjlok. Ini juga menjadi pertimbangan Pemkab Mukomuko bakal memangkas tenaga honorer.Selain itu, dari analisa yang dilakukan berbagai pihak, Pemkab Kabupaten Mukomuko sudah kelebihan jumlah pegawai. Contohnya saja, ungkap Bupati Sapuan, banyak guru sertifikasi sulit memenuhi kewajiban mengajar selama 24 jam selama satu pekan.
"Benang kusut ini harus kita urai. Saya berharap kebijakan ini dipahami untuk perbaikan bersama. Saya pastikan pemangkasan ini dilakukan dengan mekanisme yang sesuai aturan dan adil. Asessment kita lakukan dan sesuai kebutuhan berdasarkan analisis jabatan (Anjab). Yang bertahan adalah yang layak. Layak secara kemampuan dan kesesuaian." (sam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: