Kerupuk Gurita Anak Millenial Bengkulu Laris Manis

 Kerupuk Gurita Anak Millenial Bengkulu Laris Manis

Jadi Oleh-Oleh Khas Bengkulu

radarbengkuluonline.com, BENGKULU - Cemilan kekinian khas Bengkulu kini sudah ada. Yaitu, Kerupuk Ke'ite.  Kerupuk itu hadir di Bengkulu sejak 2021 tahun lalu. Ini  bisa dijadikan salah satu oleh oleh khas masyarakat Bengkulu.

Seperti yang banyak diketahui oleh para masyarakat, Bengkulu terkenal akan daerah pesisirnya. Salah satunya Kaur, yang memiliki pesona pantai/laut yang indah. Tak hanya itu, Kaur juga terkenal akan hasil guritanya yang melimpah, sehingga owner dari Kerupuk Ke'ite ini berinisiatif untuk membuat olahan dari gurita.

Ke'ite tentu kata itu sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Bengkulu. Karena kata Ke'ite sendiri diambil dari bahasa daerah Kaur yang berarti Gurita. Kerupuk Ke'ite ini adalah inovasi dari Okta Junaidi (23), salah seorang alumni UIN FAS Bengkulu tahun 2020 dan Indah Putri Rahayu (22) mahasiswi semester 6 di STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu. "Kita buat kerupuk gurita ini karena untuk memperkenalkan Provinsi Bengkulu dan penghasil terbesarnya itu kan Kaur. Selain itu juga belum ada yang memproduksi kerupuk dengan bahan dasar gurita," ujar Okta selaku owner Kerupuk Ke'ite saat dihubungi radarbengkuluonline.com Jumat (4/2)

Kerupuk ini diolah sedemikian rupa di rumah produksi yang ada di Bentiring Permai, Kota Bengkulu dan dibuat langsung oleh owner. Bahan dasar utama yang mereka gunakan gurita basah yang dipasok dari Kaur. Sehingga terciptalah kerupuk ke'ite (kerupuk gurita) dengan rasa yang enak, renyah dan juga gurih namun tetap memiliki cita rasa dari gurita itu sendiri. Okta juga menuturkan, "Kerupuk ini bisa bertahan cukup lama hingga 3 bulan."

Indah juga menambahkan, "Setiap hari mereka bisa memproduksi kerupuk gurita sebanyak 30 pcs dengan cara manual."

Saat ini kerupuk ke'ite ini sudah ada dua varian rasa. Yaitu original dan balado. Dengan harga yang dibanderol Rp 10ribu/pcs setiap 100gram. Seperti yang banyak orang ketahui, harga gurita terbilang cukup mahal, namun kerupuk gurita ini bisa menjadi solusi bagi para masyarakat agar bisa merasakan cita rasa gurita, namun dengan harga yang terjangkau.

Meski usaha ini baru dijalankan kurang lebih 3 bulan, namun sudah dapat sambutan bagus. Banyak yang memesannya. Pasar dari usaha ini tidak hanya di Kota Bengkulu saja. Tetapi sudah sampai ke berbagai kota di Indonesia. Seperti Aceh, Padang, Pulau Jawa, hingga Kalimantan dan kota kota lainnya. Cara para owner memasarkan yaitu dengan memanfaatkan media sosial seperti Instagram, dengan nama @kerupukguritabengkulu.

Omset yang mereka dapatkan pun untuk usaha pemula cukup fantastis. Yaitu mencapai Rp6 juta perbulannya. Di balik hal itu tentu ada hambatan- hambatan yang mereka alami. Seperti bahan baku yang tidak selalu ada ketika dicari. Sehingga mereka harus stok bahan baku yang banyak, agar saat orderan banyak, mereka bisa memenuhi keinginan customer.

Tak hanya bahan baku, hambatan yang mereka alami juga ada pada proses produksi yang membutuhkan beberapa hari. "Setelah pengolahan itu kan ada proses penjemuran, tentu itu bisa sampe berapa hari karena tergantung cuaca,"ujar Okta.

Target kedepannya, mereka ingin usaha ini semakin berkembang dan bisa dipasarkan lagi lebih jauh. Tak hanya itu, Indah juga menuturkan, yang tadinya sehari 30 pcs, semoga nanti bisa 100 pcs dalam sehari. (Mg-3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: