Harga Kedelai Naik, Harga Tempe Tetap Normal

Harga Kedelai Naik, Harga Tempe Tetap Normal

radarbengkuluonline.com, BENGKULU- Kenaikan harga kacang kedelai sangat berdampak pada pengrajin tahu dan tempe di Indonesia,khususnya di Kota Bengkulu. Kenaikan ini pula berimbas pada produksi dan penjualan tahu dan tempe.
Nurhayati salah seorang pedagang tahu tempe yang sudah berjualan 5 tahun di Pasar Panorama Bengkulu menuturkan, walaupun harga kedelai  melambung tinggi, ia tetap memberi harga normal kepada konsumen. "Untuk harga kami tetap tidak ada kenaikan harga," tuturnya saat di wawancarai radarbengkuluonline.com pada Rabu (23/2/22).
Harga tempe yang dijual dibandrol dengan harga 5.000 rupiah. Membuat tempe perharinya 20 kg ,menyediakan tahu perhari 1 papan tahu putih dan 6 papan tahu goreng.
Pedagang ini juga menuturkan, untuk mensiasi agar harga tetap normal, maka dia mengurangi ukuran tempe dan tahu yang mereka buat itu."1 tempe biasanya 500 gr, tapi untuk saat ini dikurangin menjadi 400 gr saja. Untuk tahu juga sama. Potongannya diperkecil," ujarnya.
Harga kacang yang dibeli pedagang biasanya sekitar 100 ribu-an, tetapi sekarang menjadi 200 ribu-an perkarung. "Harga per 20 kg biasanya 170, tetapi sekarang menjadi 230 ribu."
Kenaikan harga kedelai memberi dampak kepada pedagang dengan berkurangnya hampir 50% pendapatan yang didapat setiap hari.
Sebagai konsumen tahu dan tempe, Ririn (36) juga menanggapi dengan adanya kenaikan harga kedelai ini, maka dia mengurangi membeli tempe dan tahu. "Banyak berita kedelai naik, jadi kami kurangi mengonsumsi tempe dan tahu. Mungkin seminggu itu hanya 1 kali konsumsi," tuturnya saat diwawancarai secara terpisah.
Ia juga berharap semoga harganya kembali normal. Sehingga para pengusaha tahu dan tempe bisa berjualan dengan enak dan dapat untung juga. (Mg-1) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: