Dipercepat Kabupaten Sehat di Bengkulu Selatan

 Dipercepat Kabupaten Sehat di Bengkulu Selatan

Sekda Bengkulu Selatan Sukarni Dunip,M.Si mengikuti Coffee morning-Fahmi-

 

 

MANNA, RADARBENGKULU.DISWAY.ID - Dinas Kesehatan Bengkulu Selatan akan melakukan percepatan menuju Kabupaten Sehat untuk Bengkulu Selatan tahun 2022. Ini mulai dari desa yang sehat serta Kecamatan sehat. Bahkan Bengkulu Selatan sudah mendapatkan penghargaan piagam pembinaan kabupaten sehat.

Plt Dinas Kesehatan Bengkulu Selatan, Didi Ruslan,M.Si mengatakan, terkendalanya Bengkulu Selatan menuju Kabupaten Sehat dikarenakan adanya pandemi Covid - 19 yang mulai menyebar ditahun 2020 sampai 2022. Sehingga penanganan yang dilakukan fokus pencegahan penyebarannya.

BACA JUGA:Asisten I Bengkulu Selatan Kembalikan Mobnas

"Untuk melakukan pencapaian tersebut, kita harus melakukan pencapaian indikatornya. Yaitu tidak ada lagi di Bengkulu Selatan masyarakat yang Open defecationFree(ODF) atau buang air besar sembarangan. Bahkan untuk saat ini di Bengkulu Selatan terdapat 94 desa yang belum deklarasikan menjadi desa ODF,"papar Didi di pertemuan Coffee Morning di halaman Dinkes Kamis (30/06).

Dari jumlah 94 desa yang belum terdeklarasi sebanyak 4.043 yang belum mempunyai jamban atau WC, sehingga masih buang air besar sembarangan. Baik itu buang air besar dikali atau sungai ataupun di perkebunan miliknya dengan hanya bermodalkan air untuk membasuh.

BACA JUGA:Berkas Lengkap, Izin RSUD Jalur 2 Terbit

Untuk itu, kekurangan pencapaian indikator tersebut menjadi tugas dan tanggungjawab bersama. Mulai dari pemerintah daerah,OPD teknik sampai Pemerintah Desa untuk memberikan tempat buang air besar tersebut dengan melakukan verifikasi kelayakan penerima.

"Sebanyak 4.043 rumah yang belum memiliki WC. Dari data yang kita miliki yang paling banyak ada di Kecamatan Seginim 911 rumah. Untuk itu kita berharap bisa menyediakan fasilitasnya yang berasal dari PUPR, Perkim, Dinkes, Dandim, serta Pemerintah Desa sendiri yang menganggarkan. Karena kalau kita bekerjasama, maka persoalan ini bisa teratasi,"harap Didi.

Adapun yang disampaikan oleh Sekda Bengkulu Selatan, Sukarni Dunip,M.Si mengatakan, persolan buang air besar sembarangan ini sudah menjadi persoalan besar yang dihadapi. Karena, selama ini walaupun edukasi yang disampaikan belum masuk ke pola pikir masyarakat. Bahkan hampir setiap tahunnya bisa bertambah.

"Karena selama ini sudah menjadi kebiasaan masyarakat yang tidak mengutamakan untuk tempat buang air besar. Karena manfaatnya dan sebab akibatnya yang ditimbulkan oleh buang air sembarangan masih banyak masyarakat yang belum mengetahuinya. Karena hal ini termasuk efek yang harus kita pahamkan dengan masyarakat,agar nantinya bisa mengerti tujuan buang air besar pada tempatnya,"ungkap Sukarni.

Karena kalau dikaitkan dengan fasilitas dan hal itu perlu dipenuhi pemerintah,. Terkadang penerima fasilitas ini tidak layak untuk mendapatkannya. Banyak contoh tidak mempunyai tempat buang air besar, tetapi memiliki kebun yang berhektar - hektar bahkan mempunyai kelebihan finansial.

Kalau fasilitas ini diberikan kepada masyarakat yang mampu,maka pemberian tersebut akan terkesan mubazir karena membantu yang masih tergolong yang mampu. Untuk itu diharapakan kepada Pemerintah Desa untuk benar - benar mendata apakah masyarakat tersebut layak diberikan fasilitas apa tidak.

"Kalau nantinya kita tetap berikan fasilitas tetapi buang air besar ini merupakan kebiasaan karena di belakng rumah terdapat sungai yang besar,justru hal ini nanti terkesan tidak mendidik. Karena nantinya pasti akan masyarakat akan berpikir tidak perlu membuat WC karena akan dibantu pemerintah, walaupun hal ini menjadi urusan wajib dasar bagi Pemerintah untuk memberikan pelayanan. Baik itu kesehatan, pendidikan, sosial dan yang lainnya,"tegas Sukarni.(afa)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: