Ini Dia Data dan Fakta Unik Nama-Nama Kelurahan di Kota Bengkulu (6)
Inilah lahan Pematang yang pernah dilewati Mantan Gubernur Bengkulu pertama, M.Ali Amin-Azmaliar Zaros-
6. Kelurahan Pematang Gubernur
RADARBENGKULU.DISWAY.ID - Kota Bengkulu adalah salah satu kolonial Inggris yang telah membuat Benteng Fort Marlborough. Kota ini memiliki Muara Dua dan Bumi Ayu. Tak hanya itu, daerah ini juga memiliki Panorama indah. Terutama bila kita melihat di Tanjung Ajung, Tanjung Jaya. Di daerah ini kita dapat melihat Semarang, Surabaya, Kampung Bali, Malabro, Sidomulyo, Padang Serai, Padang Jati, Betungan dengan leluasa.
Yang cukup menarik dilihat disini adalah Dusun Besar dengan Sawah Lebar dan Sawah Lebar Baru yang sedang di Bajak petani. Sekarang daerah ini dipelihara dengan baik dan di Kandang dengan Kandang Limun, serta diberi Pagar Dewa. Kalau tidak demikian, Rawa Makmur, Rawa Makmur Permai, Pematang Gubernur bisa rusak Jitra yang bersejarah itu. Karena, di sana ada Jalan Gedang, Pondok Besi, Pintu Batu, Tanah Patah yang memiliki Sumur Meleleh terus menerus.
Di Pondok Besi ini ada Padang Harapan yang di Tengah Padang-nya selalu Sukarami. Di sana penuh dengan Kebun Roos, Kebun Keling, Kebun Geran, Kebun Dahri, Kebun Kenanga yang ramai dikunjungi wanita. Kebetulan, daerah ini berdekatan dengan Pasar Bengkulu, Pasar Baru, Pasar Melintang, Pintu Batu, Pekan Sabtu yang Sukamerindu-kan Pengantungan, Penurunan yang sekarang masih ada Berkas-nya.
Rangkaian kalimat yang mengiringi kata bergaris tebal atau hitam itu merupakan pengantar dari sebagian nama dari 67 kelurahan di Kota Bengkulu yang unik. Kenapa nama kelurahan itu unik, wartawan RADARBENGKULU.DISWAY.ID, Azmaliar Zaros menurunkan laporannya secara bersambung setiap hari. Selamat membaca laporan SPEKTAKULER yang hanya satu-satunya ada di Indonesia dan mungkin juga di dunia.
Redaksi juga menerima masukan, kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan laporan ini. Pembaca juga bisa berpartisipasi menyumbang tulisan soal nama-nama unik tentang nama daerah, objek wisata dan lain-lain. Kritik, saran, tulisan dikirim ke email : [email protected]. Atau telepon/WA ke HP 0812 7930 6998. (*)
Lokasi Pematang Sawah yang Dilalui Gubernur Bengkulu Jadi Nama Kelurahan
PEMATANG GUBERNUR adalah nama salah satu kelurahan di Kecamatan Muara Bangkahulu. Kenapa daerah ini dinamakan Pematang Gubernur? Bagaimana sejarahnya? Seperti biasa, baca saja tulisan Wartawan Harian RADARBENGKULU.DISWAY.ID berikut ini.
AZMALIAR ZAROS - Kota Bengkulu
Asal usul nama kelurahan itu, kata mantan Kepala Desa Pematang Gubernur pertama, Nihardi Saib, ini erat kaitannya dengan sejarah tempo dulu.
BACA JUGA:Direskrimsus dan Tiga Kapolres di Bengkulu Diganti
Pada tahun 1973, Gubernur Bengkulu pertama, M. Ali Amin, SH berkunjung ke daerah ini. Waktu itu, dia meresmikan irigasi Air Hitam. Dalam kunjungan itu, dia didampingi Letnan Dua Ali Hanafiah.
BACA JUGA:Atlet Panahan Bengkulu Borong Medali, Raih Juara 3
Setelah meninjau lokasi irigasi Air Hitam, Gubernur Bengkulu dan rombongan keletihan. Ia kemudian istirahat di atas pematang sawah yang ada pohon pelindungnya.
Dalam kesempatan itu Gubernur Bengkulu mengatakan lokasi di seputaran irigasi Air Hitam ini sangat cocok untuk persawahan. Bahkan, daerah ini sangat cocok dijadikan desa. Waktu itu, lokasinya belum jadi sebuah desa.
BACA JUGA:Ini Dia Data dan Fakta Unik Nama-Nama Kelurahan di Kota Bengkulu (5)
Setelah mendengar ucapan Gubernur tersebut, Ali Hanafiah langsung menjawab. Kalau memang demikian keinginan bapak Gubernur, saya mengusulkan kalau daerah ini nantinya jadi desa, sebaiknya dinamakan desa Pematang Gubernur. Alasannya Pematang Gubernur, karena di pematang tersebut Gubernur pernah mengukir sejarah.
Mendengar usulan Ali Hanafiah, Gubernur Bengkulu mengatakan soal nama itu tidak masalah. Terserah dengan hasil musyawarah warga. Harus dibicarakan dengan baik.
Pada 1977, masyarakat setempat akhirnya mempersiapkan daerah itu menjadi sebuah desa persiapan. Kemudian, desa ini menginduk ke desa Bentiring. Desa ini pada awalnya dijabat Alm. Sutiana.
Pada 1978, masyarakat setempat mengadakan rapat di mesjid Muttaqin untuk mempersiapkan nama desa tersebut. Sebab, desa ini akan didefinitipkan. Dalam rapat itu akhir warga sepakat untuk memakai nama usulan dari Ali Hanafiah tersebut. Yaitu Pematang Gubernur.
Dengan adanya pemekaran wilayah Kota Bengkulu dari 17,6 Km menjadi 144,52 KM sesuai dengan PP No.46 tahun 1986, maka Kota Bengkulu yang dahulu hanya ada Kecamatan Teluk Segara dan Gading Cempaka, kini menjadi 4 kecamatan.
Kecamatan barunya adalah Selebar dan Muara Bangkahulu. Kelurahan Pematang Gubernur ini masuk dalam Kecamatan Muara Bangkahulu. Peresmian kelurahan ini dilakukan pada 1987 oleh Walikota Bengkulu Drs. H. Sulaiman Effendi. Peresmian ini dipusatkan di SDN 71 Pematang Gubernur.
Kelurahan Pematang Gubernur ini memiliki luas 5.695 hektare. Mereka ini menempati wilayah di 29 Rukun Tetangga (RT) dan di 5 Rukun Warga (RW).
Inilah Kantor Lurah Pematang Gubernur Bengkulu-Azmaliar Zaros-
Mereka ini memiliki mata pencaharian sebagai petani, pedagang, PNS, swasta. Yang terbanyak adalah sebagai petani. Ada sebagai petani sawah maupun sebagai petani palawija.
Wilayahnya, sebelah utara berbatasan dengan Sungai Hitam Kabupaten Benteng, Selatan dengan Bentiring Permai. Sebelah barat dengan Kandang Limun dan timur dengan Bentiring Permai.
Untuk wilayah persawahan, sawahnya merupakan tadah hujan yang luasnya ada 259 hektare. Karena tidak ada irigasi, sebagian warga menanamnya dengan sawit.
Di daerah ini terdiri banyak perumahan. Seperti perumahan dosen Unib, Villa Pematang Indah. Sebagai pusat ibukota Kecamatan Muara Bangkahulu, di sini ada Kantor Polsek Muara Bangkahulu, Kantor Urusan Agama Kecamatan, Puskesmas Ratu Agung. (**)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: