Dinkes Benteng Deteksi Dini PTM di 11 Kecamatan

Dinkes Benteng Deteksi Dini PTM di 11 Kecamatan

Kegiatan deteksi dini PTM 11 kecamatan-A-

 

BENTENG, RADARBENGKULU.DISWAY.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) melakukan deteksi dini Penyakit Tidak Menular (PTM) terhadap 1.694 orang usia produktif. Ini berumur 15 sampai dengan 64 Tahun se Kabupaten Benteng.

BACA JUGA: Lapangan Merdeka Ramai Dikunjungi Warga untuk Melihat Tabut

Dari hasil deteksi dini penyakit tidak menular yang dilakukan, didapatkan masyarakat yang terdiagnosa kurang aktifitas fisik sebanyak 407 orang, sebanyak 808 orang mengkosumsi minyak dan lemak berlebih, 777 orang mengonsusmsi gula berlebih, 634 orang terpapar asap rokok, 152 orang dengan hiperglikemik, 781 orang dengan mengkosumsi garam berlebihan , 115 orang  merokok, 486 orang dengan prediabetes dan 156 orang dengan hiperkolesterol.

BACA JUGA:Ini Dia Data dan Fakta Unik Nama-Nama Kelurahan di Kota Bengkulu (25)

Sementara itu, Kepala Dinkes Kabupaten Benteng, Ns. Gusti Miniarti,S.Kep,MH menjelaskan, dari 1.694 orang usia produktif berusia 15 sampai dengan 64 tahun yang dilakukan deteksi dini Penyakit Tidak Menular ditemukan kasus orang yang menderita hipertensi sebanyak 618 orang, 19 orang menderita diabetes mellitus, 704 orang dengan obesitas, 1 orang menderita stroke, 1 orang dengan penyakit jantung, 15 orang dengan gangguan penglihatan , 13 orang dengan gangguan pendengaran dan 4 orang menderita asma bronchiale.

BACA JUGA:Lima Tahun Terbengkalai, Sirkuit Grasstrack Motor Cross Seluma Bakal Difungsikan

"Meningkatnya kasus Penyakit Tidak Menular (PTM) secara signifkan akan menambah beban masyarakat dan pemerintah. Karena penanganannya membutuhkan waktu yang tidak sebentar, biaya yang besar dan teknologi tinggi," jelasnya. 

 

Diterangkan, kasus PTM memang tidak ditularkan. Namun mematikan dan mengakibatkan individu menjadi tidak atau kurang produktif. Namun, PTM dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risiko melalui deteksi dini.

 

"Dalam menurunkan kasus PTM melalui pengendalian faktor risiko PTM di masyarakat, maka diperlukan upaya dan pemahaman yang sama terhadap pembagian peran dan dukungan manajemen program pengendalian PTM," jelasnya.

 

Ditambahkan, penyakit tidak menular (PTM) merupakan masalah yang semakin mengkhawatirkan bagi dunia. Termasuk Indonesia. Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO), 41 juta jiwa meninggal setiap tahun akibat penyakit tidak menular. 

 

"Di Indonesia, penyakit jantung, kanker, penyakit paru kronis dan diabetes melitus masuk dalam 5 besar penyebab kematian. Setiap tahun jumlah kasus ini terus meningkat seiring dengan meningkatnya faktor risiko. Seperti konsumsi gula, garam, lemak tinggi, merokok, dan rendahnya aktivitas fisik yang berdampak pada sisi ekonomi," pungkasnya. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: