Lerai Keributan, Anak Kades Urai Kepalanya Robek

Lerai Keributan,  Anak Kades Urai Kepalanya Robek

Kondisi korban usai mendapat perawatan medis di RS Lagita Ketahun-Berlian-

 

KETAHUN, RADARBENGKULU.DISWAY.ID  - Anak Kepala Desa Urai, Kecamatan Ketahun, Bengkulu Utara berinisial ER (16) yang berstatus pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) di salah satu sekolah di Kecamatan Ketahun menjadi korban pemukulan dengan benda tumpul (diduga kunci inggris-red) di bagian kepala pada minggu sore (07/08/2022) di jalan Kota Terpadu Mandiri (KTM) Desa Urai, Kecamatan Ketahun.

BACA JUGA:Transaksi ATM BRI Dibatasi

Data yang berhasil dihimpun, kejadian pemukulan diduga dilakukan empat orang pemuda tangung warga desa Pasar Ketahun, Kecamatan Ketahun.

BACA JUGA:Jalan Giri Kencana- Bukit Makmur Kembali Makan Korban

Kronologi kejadian berawal saat salah seorang pemuda Urai menggeber motor di lokasi tersebut hingga terjadi keributan. Korban yang datang untuk melerai keributan itu, mendapat pemukulan oleh pelaku pada kepala bagian belakang. Atas pemukulan tersebut korban ER (16) mengalami luka robek di bagian kapala belakang dengan enam jahitan.

BACA JUGA:Ini Dia Data dan Fakta Unik Nama-Nama Kelurahan di Kota Bengkulu (25)

Saat dikonfirmasi di rumah Kepala Desa Urai, Nodi Haryanda yang sekaligus orang tua korban membenarkan peristiwa menimpa anaknya itu. Beliau pun juga telah melaporkan hal yang menimpa anaknya itu ke Mapolsek Ketahun.

"Ya benar anak saya menjadi korban pemukulan di kepala bagian belakang dan mendapat enam jahitan. Perkara ini telah saya lapor ke pihak berwajib," ujar kades.

Terpisah, Kapolres Bengkulu Utara (BU), AKBP. Andy Pramudya Wardana, S. Ik. MM melalui Kapolsek Ketahun Iptu. Delia Pria Firmawan yang disampaikan Kanit Reskrim Aipda  Juntak saat dihubungi via pesan singkat Whatsapp juga membenarkan kejadian tersebut.

Dijelaskan Kanit, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap empat orang pemuda yang diamankan oleh Polsek Ketahun.

"Ya mas, kita amankan empat orang dalam kejadian itu. Info lebih lanjut belum bisa kami sampaikan, lantaran saat ini kami masih melakukan pemeriksaan," singkat Kanit. (bri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: