Ini Dia Data dan Fakta Unik Nama-Nama Kelurahan di Kota Bengkulu (61)

Ini Dia Data dan Fakta Unik Nama-Nama Kelurahan di Kota Bengkulu (61)

Lokasi kiri kanan jalan ini dahulu adalah perkampungan orang Bali-Azmaliar Zaros-

Di daerah Kampung Bali saat ini, lanjutnya, orang Bali dahulu itu boleh dikatakan tidak ada lagi. Karena, mereka sudah meninggal semua. Yang ada itu hanya keturunannnya saja. Itupun merupakan keturunan yang sudah kesekiannya. Saat ini yang ada menurutnya, seingatnya hanya keturunannya saja.Sedangkan dua orang kakaknya lagi, Mariana , Zainab  kini tinggal di Kampung Kelawi.

Dia juga menyimpan senjata peninggalan kakeknya zaman dahulu . Yaitu pedang Bali bermata dua. Pedang Bali yang dia miliki itu cukup panjang. Yaitu 80 Cm.''Pedang ini masih saya rawat dengan baik sampai saat ini,'' jelas Mahidin sembari memperlihatkan pedang itu.

Sebenarnya dahulu juga kakeknya ada meninggalkan serunting Bali atau sejenis sanggul Bali sebanyak dua buah. 1 buah ditinggalkan di Bali dan satu lagi ditinggalkan di Bengkulu. ''Namun yang di Bengkulu ini hilang diambil orang. Siapa yang mengambilnya, saya  tidak tahu juga,''jelasnya.

BACA JUGA:Ini Dia Data dan Fakta Unik Nama-Nama Kelurahan di Kota Bengkulu (60)

Orang Bali yang ada di Bengkulu, lanjut bapak yang lahir di Kampung Bali tanggal 25 Oktober 1939, termasuk dari keturunan telapak gedang atau telapak kaki besar. Orangnya tinggi-tinggi dan besar. Tingginya antara 180-190 Cm.

Mereka itu memeluk agama Islam. Karena mereka itu memeluk agama Islam, mereka sangat mudah bergaul dengan warga Bengkulu. Karena mudahnya pergaulan mereka, akhirnya mereka menikah dengan orang Bengkulu dan beranak pinak.

Bahkan, lanjutnya, mereka juga sempat membuat musala Baitul Huda ukuran 6 X 5 meter pada tahun 1943. Atapnya dari daun rembio, dindingnya pelupuh. Khatibnya waktu itu bernama Almukmin dari kelompok orang Bali. Lokasinya, pas di sebelah pemakaman umum Kampung Bali kini. Musala itu kini sudah direhab jadi masjid Baitul Huda.

Jadi, Kampung Bali itu adalah nama yang diberikan orang zaman dahulu. Mereka memberi nama Kampung Bali, karena disini dahulu memang ada perkambungan  orang Bali. Sedangkan tahun pemberian namanya itu sudah ada sejak lama. Sejak dia lahir, itu sudah disebut Kampung Bali. Sedangkan tahun orang Bali itu mengungsi ke Bengkulu, dia juga tidak tahu secara pasti. Sebab, dia juga tidak sempat menanyakannya dengan kakeknya dahulu.


Inilah Kantor Lurah Kampung Bali, Kota Bengkulu-Azmaliar Zaros-

Mata pencaharian orang Bali ini dahulu adalah berniaga. Mereka itu berkeliling daerah menjual berbagai kebutuhan rumah tangga  dengan memakai gerobak. Mereka berjualan itu sampai ke daerah Bengkulu Utara.

Sedangkan mereka yang meninggal dunia, itu dimakamkan di Gobak. Lokasinya dekat dengan pemakaman umum Kampung Kelawi sekarang. Tepatnya dekat Kantor Lurah Kampung Kelawi. Bahkan, makam itu ada yang tergusur karena adanya pembuatan jalan di daerah tersebut.

Kampung Bali ini termasuk daerah potensial untuk pendidikan. Karena disini sarana pendidikannya lengkap. Mulai dari tingkat SD sampai perguruan tinggi semua ada di sini. Seperti TK, SD, SMP, SMA, Universitas Muhammadiyah Bengkulu.

Kelurahan Kampung Bali ini memiliki luas 18,4 hektar. RT ada 4, RW ada 2. Daerah ini termasuk kawasan pemukiman dan kawasan wisata. Karena disini ada objek wisata Pantai Jakat. Mata pencaharian penduduknya antara lain nelayan, PNS, pegawai swasta, pedagang, buruh. Sedangkan penduduknya terdiri dari berbagai suku bangsa. Antara lain suku lembak, suku asli Bengkulu, Serawai, Rejang, Minang, Jawa, Sumsel, Sumut.

Letak daerah ini, sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Kampung Kelawi. Sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Bajak. Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Kampung Kelawi. Sebelah timur berbatasan dengan Samudra Indonesia.

Fasilitas yang ada di daerah ini antara lain Polsek Teluk Segara, pemakaman umum, objek wisata Pantai Jakat, mesjid, Komplek UMB, Kantor Lurah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: