Inilah Riwayat Selingkar Tanah Bengkulu Tempo Dulu (30), Kerajaan Bangkahulu Terdiri dari Tiga Devisi

Inilah Riwayat Selingkar Tanah Bengkulu Tempo Dulu (30), Kerajaan Bangkahulu Terdiri dari Tiga Devisi

Inilah Rumah Sakit Harapan dan Doa milik Kota Bengkulu yang terletak di Jalan Basuki Rahmat -Azmaliar Zaros-

 

PENGANTAR REDAKSI:

Kota Bengkulu merupakan ibukota Provinsi Bengkulu. Kota yang memiliki nama kelurahan yang unik-unik itu juga memiliki riwayat tempo dulu. Apa itu? Yaitu, Selingkar Tanah Bengkulu Tempo Dulu. Bagaimana riwayatnya, silakan baca laporan khusus wartawan RADARBENGKULUONLINE.COM    itu secara bersambung  ini sampai tuntas. 

Walaupun tulisan ini belum lengkap, setidaknya bisa jadi bahan masukan untuk semua pihak. Kalau pun ada kekurangan, ini bisa diperbaiki oleh tokoh masyarakat Bengkulu untuk menuju ke arah kesempurnaan.  (*)

Kerajaan Bangkahulu Terdiri dari Tiga Devisi 

AZMALIAR ZAROS -Kota Bengkulu

 

RADARBENGKULUONLINE.COM - Kerajaan Bangkahulu ini terdiri dari 3 devisi di dalamnya. Pertama ditempatkan di Sungai Lemau. Yang jadi Hoofl Devisi Raja Ibrahim. Kedua, Hoofd devissie Tanjung Aur yaitu Raja Bangsawan. Ketiga, Hoofd Devissie Sei Keruh Andalas Selatan, yaitu Daeng Indera Lela Bangsawan.

Yang mula-mula menjabat nama pangkat Pitor itu ialah Raden Muhd Amir.  R.M. Amir ini gelar Raden Arya Karana Djain Ningrat diberi nama dengan besluit G.G 10 Februari 1849, besluit No.3 dengan gaji 200. Beslit No.6 8 Mei 1837 dan besluit N0.13 9 Desember 1836. Besluit pension 10 November 1855 No 11 dapat Rp 70 etimas 28 tahun. 

Raden Amin diberi pangkat itu karena dia adalah keluaran sekolah Inggris di Bangkahulu dan di Madrasa. Ia mempunyai gedung Santhelena (Santalena) dengan pangkat Geragtelff Seluma sebelum itu dinamakan Wakil Kompeni .

Seperti Raden Muhamamd Zen memerintah di Lais dengan dinamakan Wakil Kompeni . Zaman dahulu pemerintahan belum begitu teratur atas nama pangkat. Karena, belum banyak sekolah.

Seperti Raden Muhammad Karim berpangkat offisier. Pekerjaannya jadi Dekong atau sekretaris. Daripada pangkat opsir itu ada juga diangkat jadi kepala pemerintahan atau lainnya.

Seperti Tuan Daeng Muda dapat pangkat kepala pemerintahan di Seluma. Semua itu adalah termaktub di bawah pengawasan Kapten Handrabil dan Hoofd Vzumdlingen yang berpusat di Kota Bangkahulu.

Riwayat khusus tanah Bangkahulu kadar riwayat yang pendek. Adapun negeri Bangkahulu zaman dahulu , apalagi zaman Bangkahulu di bawah perlindungan Inggris, yaitu satu negeri yang masyhur sama ada perkara uang dan adat istiadat serta angkatan raja.

 

Demikian pula istana dan aturan negeri yang penuh dengan bagus. Karena dalam cerita yang mashur,. Kota Bangkahulu ini di dalam beberapa abad yang silam penuh terdiri dari puluhan gedung-gedung yang melengkapi diantara tiap-tiap pasar. Negeri berpagar dengan tembok-tembok batu dan sekalian rumahnya.

Kebanyakan rumah daripada batu. Gedung-gedung yang permai itu lengkap dengan istananya yang indah dengan mempunyai kolam ikan. Apalagi istana raja-raja dan angkatannya semua boleh dibilang cukup dengan kemewahan.

Gedung-gedung itu ada yang lebarnya sampai sepuluh depa. Tiang-tiangnya berdiri kokoh sebesar sepemelukan yang sayup-sayup sampai. Bandinganya sebesar tiang mesjid Jamik sebelum diubah.

Kepunyaan Raden Muhamamad Zen saja ada sembilan buah gedung yang terbuat dari batu untuk anak-anaknya.

1, Gedung kembang Melur yang terbikin lantai di bawah gedung itu dari taris Turki dan pagunya dari taris Turki juga yang diperkuat dengan plester batu kernis.

2, gedung penyinggahan.

3, gedung Sungai Padu.

4, Gedung Tengah.

5, Gedung Sungai Padu.

6, Gedung Tengah.

7, Gedung Terate (Sentot).

8,Gedung Pengantungan.

9,Gedung Perkebunan.

Dalam semua gedung yang ada di Kota Bangkahulu ini, gedung Kembang Melurlah yang paling terbagus. Yaitu satu-satunya gedung yang mempunyai sifat-sifat kejombangan yang telah memakan ongkos mendirikannya sebesar empat puluh dua ribu rial.

Eigendom n0.10 tanggal 20 Oktober 1846 tanah gedung Kembang Melur seharga Rp 6984,96. Gedung-gedung itu tak ada yang kurang dari Rp 10.000 perong kosamnya. Kebanyak daripada gedung-gedung itu adalah kepunyaan anak-anak bangsawan Bangkahulu.(bersambung)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: