Terjang Samudra Hindia, BRI Hadir Hingga Pulau Terluar Indonesia

Terjang Samudra Hindia, BRI Hadir Hingga Pulau Terluar Indonesia

Pelabuhan penyeberangan Kahyapu, salahsatu pelabuhan kapal yang ada di pulau Enggano-rls-


Agustian jurnalis Harian Radar Bengkulu penerima beasiswa S2 BRI Fellowship Journalism saat foto bersama warga suku asli pulau Enggano dalam suatu kegiatan.-rls-

 

Oleh : Agustian

(Penulis adalah penerima beasiswa S2 BRI Fellowship Journalism Batch 3 Bank BRI, dan Jurnalis Aktif Surat Kabar Harian RADAR BENGKULU)

 

RADARBENGKULU.DISWAY.ID - Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki ribuan pulau. Kondisi Ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk terus memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. 

Dengan motto melayani dengan setulus hati pelayanan Bank BRI hadir hingga pulau terluar Indonesia, salahsatunya di pulau Enggano yang masuk ke dalam wilayah administratif kecamatan Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu. Terdapat enam desa di pulau ini, yaitu Desa Malakoni, Apoho, Meok, Banjarsari, Kaana dan Kahyapu.

Tidak lah mudah untuk mencapai lokasi pulau yang berbatasan dengan negara Australia ini, saat berlayar kita  harus siap mental terombang ambing ditengah lautan dan lebih ekstremnya lagi kita harus siap menghadapi terjangan ombak samudra Hindia yang terkenal sangat ganas.

BACA JUGA:Gelar Journalist Bootcamp 2023, BRI Salurkan Bantuan Pendidikan

 

Akses menuju pulau ini juga memakan waktu selama 12 jam menggunakan kapal laut yang hanya melayani pelayaran dua kali dalam satu Minggu.

Namun berbagai ujian berat tersebut tak menyurutkan langkah Bank BRI untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat pulau Enggano, eksistensi Bank BRI ada hingga ke pulau terluar Indonesia tersebut melalui agen BRILink.

Eksistensi Bank BRI banyak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat pulau Enggano yang membutuhkan akses perbankan dalam aktivitas perekonomian sehari-hari.

Masyarakat di pulau Enggano mengharapkan adanya akses perbankan yang menyediakan jasa simpan pinjam warga di pulau terluar berjarak 106 mil dari Kota Bengkulu itu.

BACA JUGA:Transformasi Digital BRI dan Fenomena Gema Lato-Lato

 

"Kalau masyarakat harapannya di pulau Enggano ini ada kantor bank, sehingga warga bisa menyimpan uang dan tidak perlu jauh ke Kota Bengkulu untuk membuka tabungan," ungkap salahseorang warga Desa Malakoni, kecamatan Enggano Timori Kauno, Sabtu (4/2).

Selama ini kata Timori, warga tidak mengenal tabungan dan transaksi perbankan, terutama akses pinjaman modal untuk mengembangkan potensi pertanian dan perikanan di pulau itu.

Sebagian warga yang menyekolahkan anaknya di Kota Bengkulu terpaksa mengantar langsung uang yang dibutuhkan untuk pendidikan dan lain sebagainya.

BACA JUGA:BRI Imbau Masyarakat Waspada Terhadap Modus Penipuan Soceng

 

 

Selain itu, uang dari penjualan hasil bumi seperti buah pisang, kakao dan melinjo yang menjadi ciri khas pulau yang berbatasan dengan pulau Christmas ini juga terpaksa harus disimpan di rumah. 

"Kalau mengantar langsung ke Kota Bengkulu sangat tergantung pada kapal yang hanya berlayar dua kali seminggu, itu pun kalau cuacanya mendukung ya, kalau cuaca buruk seperti terjadi badai masyarakat tidak bisa menjual hasil pertanian ke Kota Bengkulu atau ke kabupaten Bengkulu Utara," ungkapnya.

Senada, masyarakat yang tinggal di pulau Enggano lainnya Masleni warga Desa Kaana, kecamatan Enggano juga mengeluhkan minimnya akses perbankan di pulau yang dihuni sebanyak 4.035 jiwa itu. 

Selain itu, mahalnya biaya ongkos tarif penyeberangan menggunakan kapal menjadi keluhan tersendiri bagi masyarakat pulau Enggano. Untuk penumpang jenis kendaraan roda dua ongkos naik dari Rp 109.700 menjadi Rp115.000 perunit, kendaraan roda empat jenis minibus dan pick up turun dari Rp1.328.190 menjadi Rp1.174.000 untuk minibus dan Rp 800.000 untuk jenis pick up.

BACA JUGA:BRI Ikut Dongkrak Pemulihan Pariwisata Pasca Pandemi

 

 

"Kalau mengantar uang ke Bengkulu untuk biaya anak sekolah itu biayanya tinggi, ongkos kapal minimal Rp 109.700 sekali pergi untuk satu orang, belum ongkos pulang ditambah lagi biaya hidup selama di kota Bengkulu, bisa menghabiskan Rp 1 juta," kata Masleni yang tinggal di pulau Enggano sejak tahun 1996 ini. 

Menurut Masleni, jika ada kantor bank cabang pembantu kata dia, uang tersebut dapat ditransfer dan akomodasi selama di Bengkulu untuk mengantarkan biaya anaknya dapat ditabung untuk keperluan yang lain.

Sementara itu, koordinator kepala suku atau disebut Pa`abuki Iskandar Kauno mengatakan sudah saatnya pemerintah lebih memperhatikan kesejahteraan masyarakat pulau Enggano.

"Salahsatunya dengan penyediaan akses perbankan untuk melayani masyarakat ," kata Iskandar Kauno.

BACA JUGA:BRI Peduli Salurkan Bantuan ke Masyarakat Terdampak Banjir Semarang dan Demak

 

 

Ditambahkan, selain kebutuhan terhadap akses perbankan, masyarakat di pulau itu juga membutuhkan akses telekomunikasi, listrik dan perbaikan jalan utama yang kondisinya rusak parah.

“Masyarakat di pulau Enggano mayoritas berprofesi sebagai petani pisang, kakao dan melinjo,” ungkapnya.

Dijelaskan dia, jika cuaca buruk kapal Ferry tidak bisa melayani penyeberangan orang dan barang. Jika itu terjadi maka masyarakat pulau Enggano tidak bisa menjual hasil panen pertaniannya ke kota Bengkulu.

Alhasil hasil pertanian yang telah di panen tidak tahan lama dan akan membusuk, dan petani akhirnya mengalami kerugian materil.

“Kalau ada kantor kas atau kantor cabang pembantu bank tentu akan meningkatkan perputaran ekonomi masyarakat di pulau Enggano. Seperti kalau mau ngirim biaya sekolah anak kan tinggal transfer saja, lebih hemat dan efisien. Tapi kami menyambut baik hadirnya agen BRILink di pulau Enggano,” tegasnya. 

Bak gayung bersambut, keluhan masyarakat di pulau Enggano itu direspon oleh pihak Bank BRI Bengkulu dengan hadirnya agen BRILink di pulau terluar Indonesia itu. Meski banyak mengalami kendala seperti banyak wilayah yang blank spot hingga arus listrik yang belum stabil masih menggunakan genset, tapi itu semua tidak menyurutkan semangat agen BRILink BRI untuk terus memberikan pelayanan perbankan kepada masyarakat di pulau Enggano.

BACA JUGA:Bertabur Hadiah Acara Pesta Rakyat Simpedes BRI Bengkulu

 

 

“BRI terus memberikan pelayanan sepenuh hati hingga pulau terluar Indonesia, seperti pulau Enggano,” jelas staf humas kantor BRI Regional Lampung-Bengkulu Ilham saat dikonfirmasi.

Namun, lanjut dia, kendala yang dihadapi agen BRILink di pulau Enggano yakni banyaknya areal blank spot hingga kendala listrik yang belum stabil 100 persen.

“Dari laporan agen BRILink disana masih terkendala signal, tapi itu tidak menyurutkan semangat agen BRILink untuk memberikan pelayanan perbankan terbaik untuk masyarakat di pulau Enggano,” tegasnya.

Ditambahkan dia, hadirnya agen BRILink di pulau Enggano membuktikan bahwa komitmen Bank BRI melayani masyarakat, mulai dari masyarakat desa, perkotaan hingga hingga masyarakat pulau terluar.

Adanya transformasi digital BRI di era pandemi Covid-19 kemarin juga memberikan akselerasi pelayanan perbankan terhadap masyarakat di pulau Enggano.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: