Warga Sudah Siap Tutup Warem, Masih Tetap Beraktivitas Jelang Deadline

Warga Sudah Siap Tutup  Warem, Masih Tetap Beraktivitas  Jelang Deadline

Suasana saat musyawarah menyepakati pemberhentian aktivitas Warem Jalan Tambang-Berlian-

KETAHUN, RADARBENGKULUONLINE.COM  - Warung remang-remang (warem) di Kecamatan Ketahun, Bengkulu Utara hingga Selasa malam (21/2/2023) masih beraktivitas seperti biasa.

 

 

Masih terlihat aktivitas musik dan wanita penghibur mengisi setiap warem yang ada di lokasi tersebut.

 

 

Padahal, hasil pertemuan pemilik warem dan Camat,  Satpol PP beberapa waktu lalu di aula pertemuan Desa Giri Kencana yang menyepakati tanggal (25/02/2023) semua aktivitas warem harus dihentikan tanpa terkecuali.

BACA JUGA:Parkir Dikos, Motor Kasir Alfamart Dicuri

 

 

Jelas dalam kesepakatan bersama tersebut berisi poin tentang setujunya pemilik warem untuk melakukan pengosongan dan penghentian aktivitas yang melanggar aturan dan norma agama dari waktu disepakatinya hasil musyawarah pada Kamis (09/02/2023) hingga batas akhir waktu Sabtu (25/02/2023). 

 

 

Hal itu dibenarkan perwakilan masyarakat Desa Pasar Ketahun, Ayu kepada RADARBENGKULUONLINE.COM kemarin.

 

 

Dirinya mengatakan, belum ada penghentian aktivitas di lokasi warem tersebut dan Ayu pun khawatir kesepakatan yang telah disepakati tidak diindahkan dan diingkari pemilik warem.

BACA JUGA:Nelayan Bengkulu Tengah Berharap Dibangun Pelabuhan Multifungsi

 

 

"Infonya belum ada yang tutup, sampai hari ini mereka beraktivitas seperti biasa," ungkapnya saat dikonfirmasi melalui pesan Whatsapp Rabu (23/02/2023).

 

 

Ayu menegaskan, apabila hingga batas waktu yang telah disepakati dilanggar pemilik warem, serta tidak adanya tindakan tegas dari pihak terkait, maka masyarakat akan melakukan penutupan paksa.

 

 

Ancaman itu, kata Ayu, telah disampaikan dirinya bersama masyarakat dihadapan Camat dan Satpol PP serta pemilik warem pada pertemuan beberapa waktu lalu.

BACA JUGA:Sudah Penuhi Janji, Kades Beberkan LHP kepada BPD dan Masyarakat

 

 

"Kalau mereka mengingkari kesepakatan, kami pasti akan lakukan aksi penutupan paksa, pokoknya lokasi itu harus bersih selama-lamanya," demikian Ayu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: