Suasana Perang Mencekam, 2 Mahasiswa Bengkulu Tengah Tiba dari Sudan
Muhammad Iqbal Saputra saat tiba di Bandara Fatmawati Soekarno-Agus-
Tank Perang, Dentuman Bom dan Senjata Jadi Pemandangan Rutin
BENTENG, RADARBENGKULU.DISWAY.ID - Konflik perang saudara yang terjadi di negara Sudan saat ini berdampak kepada semua aspek. Salah satunya pada dunia pendidikan.
BACA JUGA:Terkejut di Jalan Irian, Mobil Tabrak Motor dan Warung, Ini Dampaknya
2 orang mahasiswa asal Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) yang sedang menempuh kuliah pendidikan sarjana S1 di University International Africa di Sudan terpaksa harus pulang ke tanah air untuk sementara waktu guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
BACA JUGA:Didatangi Sosok Ini, Kemacetan Depan Pabrik di Mukomuko Langsung Tuntas, Bukan Orang Sembarangan
Dua orang mahasiswa tersebut yakni Muhammad Iqbal Saputra, alumni lulusan Pondok Pesantren Ihyaul Quran yang berlokasi di Desa Padang Ulak Tanjung, Kecamatan Talang Empat dan Muslim Abdul Arif lulusan Pondok Pesantren MA Al Hasanah yang terletak di Desa Talang Pauh, Kecamatan Pondok Kelapa.
Sementara itu, Muhammad Iqbal Saputra menjelaskan, ia dan rekannya bisa kuliah di Sudan karena mendapatkan beasiswa dengan masa lama kuliah yang berbeda.
"Kami pulang difasilitasi Kedubes RI di Sudan karena pecahnya perang saudara yang membuat suasana tak kundusif," jelasnya.
Diterangkan Muhammad, saat perang saudara yang melibatkan dua jenderal militer Sudang ia dan seluruh mahasiswa Indonesia yang kuliah di Sudan terpaksa harus berdiam diri di asrama kampus.
BACA JUGA: Jabat Kadis Kominfo Seluma, Ini PR Yang Harus Dipertahankan
"Pihak kampus mengingatkan kami agar tidak keluar dari asrama karena berbahaya. Tank-tank militer yang melintas bukan pemandangan yang baru lagi bagi kami. Begitu pun dengan letusan senjata api hampir setiap waktu kami dengar," jelasnya.
BACA JUGA:Didatangi Sosok Ini, Kemacetan Depan Pabrik di Mukomuko Langsung Tuntas, Bukan Orang Sembarangan
BACA JUGA:Modus Pinjam, Mobil Warga Manna Digelapkan
Ditambahkan, saat dilakukan evakuasi oleh Kedubes RI dan tim TNI AU Indonesia, ia dan seluruh mahasiswa asal Indonesia dievakuasi melalui jalur darat menggunakan bus dengan menempuh waktu berjam-jam perjalanan hingga akhirnya sampai di pelabuhan.
Setelah sampai pelabuhan mahasiswa Indonesia selanjutnya dievakuasi menggunakan kapal laut menuju Jeddah Arab Saudi dengan pengawalan ketat TNI.
BACA JUGA:Kades di Bengkulu Tengah Bakal Dapat Motor Dinas Baru
Dari Arab Saudi seluruh mahasiswa secara bertahap dipulangkan ke Indonesia dan sesampainya diinapkan di asrama Haji Pondok Gede Jakarta sebelum akhirnya dikondisikan oleh Pemerintah Provinsi masing-masing untuk dipulangkan ke daerah asal.
Sementara itu, pasca tiba di Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu, Rabu (3/5) kemarin, Muhammad dan Muslim disambut oleh tim dari Pemprov Bengkulu dan orangtuanya. Tim dari Pemprov Bengkulu tampak Atisar Sulaiman.
Selanjutnya, Muhammad Iqbal Saputra dibawa ke Ponpes Ihyaul Quran oleh walinya. Sedangkan Muslim Abdul Arif juga dijemput orangtuanya untuk kembali kerumahnya di Kota Bengkulu.
Sementara itu, ibu Muslim, Salma berharap ada kejelasan terkait nasib pendidikan anaknya kedepan pasca konflik di Sudan.
BACA JUGA:Sering Pegal Linu, Jangan Khawatir, Coba Pakai Obat Ini
"Sebenarnya anak saya ini sebentar lagi selesai kuliahnya, namun karena ada perang saudara disana makanya tertunda. Semoga kondisi perang disana cepat berakhir, sehingga anak saya bisa segera menyelesaikan kuliahnya," pinta Salma.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: