Dana PIP Milik Siswa Ini Dicairkan OTD Rp 1,3 Juta, Orang Tua Siswa Datangi Polisi

Dana PIP Milik Siswa Ini Dicairkan OTD Rp 1,3 Juta, Orang Tua Siswa Datangi Polisi

--

RADARBENGKULU, DISWAY.ID - Pemerintah mengeluarkan Program Indonesia Pintar (PIP) melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk memberikan bantuan tunai pendidikan kepada anak usia sekolah yang berasal dari keluarga kurang mampu. Ini juga merupakan bagian dari penyempurnaan Program Bantuan Siswa Miskin (BSM).



Namun nahas  dialami Wali Murid ini, bantuan KIP milik anaknya diambil oleh orang lain, tanpa sepengetahuan wali murid atau siswa itu sendiri. Seperti yang dialami oleh salah satu wali murid SD di Kota Bengkulu yakni Disondrajaya.



Dia menceritakan jika anaknya bernama Gitri Delinza yang saat ini duduk di Bangku Sekolah Dasar (SD) 16 Kota Bengkulu, mengalami korban kehilangan dana bantuan KIP sekitar Rp 1,3 juta.

BACA JUGA: Lagi, Mendagri Tunjuk Heriyandi Roni Jabat PJ Bupati Bengkulu Tengah



Uang didalam rekening dikuras oleh orang tidak dikenal (OTD). Hal ini diketahui saat ia  akan mengambil bantuan tersebut di Bank BRI. Namun sayangnya saat dicek rekening tersebut sudah di kuras sebesar Rp 1,3 juta dari total bantuan sebesar Rp 2 juta. Sehingga ia hanya bisa mengambil bantuan tersebut sebesar Rp 675 ribu saja.



"Bantuan itu sebesar Rp 2 juta, namun saat saya dan anak saya ingin mengambil uang bantuan itu pada selesai hari raya idul fitri, ternyata uang yang awalnya berjumlah Rp 2 juta itu telah hilang sebesar Satu juta tiga radit lima puluh ribu," ungkapnya.

BACA JUGA:Lancar, Ini Dia 19 Calon Kades Peraih Suara Terbanyak di Bengkulu Tengah



Merasa belum pernah mengambil uang tersebut  ia langsung mengecek ke pihak Bank terkait untuk mengetahui kapan uang bantuan  anaknya itu dicairkan oleh orang. Sehingga diketahuilah uang tersebut diambil orang yang tidak bertanggungjawab pada 25 April.

 

 

Namun sayangnya ia belum mengetahui atas nama siapa yang mengambil uang bantuan KIP tanpa sepengetahuan dirinya itu. "Pas saya cek di Bank, uang itu di ambil pada 25 april, itu kan masih suasana lebaran tidak mungkin Bank sudah buka pada saat itu." kesalnya.



Ditambahkannya, atas kejadian tersebut ia sudah koordinasi dengan pihak berwajib. Kemudian ia disarankan untuk menelusuri siapa yang telah melakukan tindakan tersebut melalui print rekening koran dari pihak Bank.

BACA JUGA: Ini Saran Gubernur Bengkulu Soal Tanggal HUT Kabupaten Mukomuko



"Saya sudah mendatangi polsek Selebar dan disarankan, untuk meminta print rekening koran, agar mengetahui siapa pelakunya. Saya harapkan bantuan dari pihak Bank agar segera mengetahui siapa pelakunya, " katanya.



Masih dikatakan Disondrajaya, ia berharap ada pihak pemerintah untuk membantu dirinya dalam memproses kasus ini dan uang KIP anaknya tersebut segera dapat dikembalikan. Ia mengaku memang belum melaporkan ke pihak pemerintah Kota yang hal ini membidangi Dinas Pendidikan.

BACA JUGA:Info Terbaru, Tanggal HUT Kabupaten Mukomuko Berpotensi Berubah, Ini Sebabnya



"Saya masih melakukan berupaya sendiri, memang belum melaporkan ini ke pihak pemerintah. Namun saya harap pihak pemerintah kita bisa membantu saya untuk mendapatkan kembali gak anak saya ini," sampainya.



Kemudian ia menceritakan, awal mulai anaknya mendapatkan bantuan KIP tersebut, berawal dari anaknya masuk SD 104 Kota Bengkulu, namun keadaan yang mengharuskan anaknya pindah sekolah ke SD 16 Kota Bengkulu.

 

 

Selama di SD 104 dari kelas 1 sampai Kelas 2 anaknya rutin perbulan mendapatkan bantuan tersebut. Namun pada saat pindah sekolah anaknya lama tidak  mendapatkan bantuan, sehingga pada kelas 6 SD anaknya baru kembali mendapatkan bantuan.

BACA JUGA:10 Pejabat Eselon III dan 1 Pejabat Esselon IV Kota Bengkulu Dirotasi





"Anak saya dari kelas 1 dan kelas 2 di SD 104 mendapatkan bantuan, pas pindah sekolah dari kelas kelas tiga kelas 5 anak saya di sekolah baru tidak dapat. Kemudian pada kelas 6 gurunya bilang anak saya dapat bantuan itu, kemudian kami diminta untuk mengurus rekening KIP itu ke Bank. Setelah selesai di urus dan kemudian kami ingin mengambil uangnya ternyata dari bantuan Rp 2 juta yang bisa di ambil hanya Rp 675 ribu saja, karena susahnya sudah diambil orang," cerita Disondrajaya (wij)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: