Sangat Penting, Bank Indonesia Bengkulu Kumpulkan 19 Perbankan Gelar TOT Cinta Bangga Paham Rupiah

Sangat  Penting, Bank Indonesia Bengkulu Kumpulkan 19 Perbankan Gelar TOT Cinta Bangga Paham Rupiah

Peserta TOT Bank Indonesia -Windi Junius-radarbengkulu,disway.id

RADARBENGKULU, DISWAY.ID - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu menggelar kegiatan Training of Trainers (TOT).

 

Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah dan refresment standarisasi soil level kualitas uang  kepada perbankan.

 

Bank Indonesia menargetkan, para karyawan bank ini dapat menjadi garda terdepan, menjadi trainers sekaligus edukator cinta bangga paham rupiah kepada masyarakat. 

BACA JUGA:Wow! Indahnya Bundaran Fadhilah di Depan Bank Indonesia

 

Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bengkulu, Darjana melalui Deputi Kepala Perwakilan BI, Suhut MT Samosir, ToT dan refreshment soil level kualitas uang diwilayah kerja kas Kantor perwakilan BI ini sangatlah penting

 

Suhut mengatakan, Taller, Kasir dan Petugas kas di perbankan menjadi garda terdepan dalam pelayanan kemasyarakat.

 

Karena sehari hari menarik uangnya atau menyimpan uangnya lewat mereka dulu. Sehingga menjadi sangat penting juga bagi BI untuk merefresh mereka terkait arti pentingnya cinta bangga paham rupiah ini.

BACA JUGA:Bagus, Bank Indonesia Raih Juara Terfavorit Festival Batik Besurek 

 

"Pada pertemuan ini kita akan refresh kembali kepada 71 peserta dari 19 perbankan ini terkait ciri keaslian rupiah," kata dia.

 

kemudian dari sisi bangganya sendiri misi kita agar bagaimana masyarakat itu memahami akan pentingnya rupiah sebagai simbol kedaulatan negara.

 

Dan paham agar masyarakat mampu memahami bahwa uang bukan hanya sebagai alat pembayaran transaksi namun sebagai alat penyimpan yang memiliki nilai, katanya. 

BACA JUGA:Bank Indonesia Sosialisasi dan Edukasi Tentang QRIS di Manna

 

Suhut menyampaikan, bercermin dari kondisi uang rupiah kertas layak edar di Bengkulu saat ini kondisinya kategori baik.

 

Itu artinya masyarakat sudah melekat dengan CBP rupiah. Kondisi ini tercipta karena adanya sinergi bersama segenap pemangku kepentingan terutama perbankan. 

 

"Uang lusuh tidak layak edar harus BI tarik melalui perbankan untuk diganti dengan yang baru. Tingkat Soil level kita sudah cukup baik, merujuk standarnya sudah diatas angka 8 ya," kata dia.

BACA JUGA: Kantor Perwakilan Bank Indonesia Bengkulu Launching Gerakan Tanam Cabai di Pekarangan

 

Ini semua menggambarkan tingkat kesedaran masyarakat menukarkan uang lusuh tidak layak edarnya sudah mulai jalan. Menjaga itu, kita tetap edukasi, agar timbul kesadaran secara berkelanjutan.

 

"Saya pikir tingkat kesadaran masyarakat Bengkulu untuk menukarkan uang lusuh tidak layak edarnya ke bank sudah cukup baik ke bank - bank yang ada termasuk juga langsung tukar ke BI langsung atau lewat kas keliling," kata dia.

 

Saat ini juga BI menilai perbankan di Bengkulu sudah cukup proaktif dalam mengatasi uang lusuh atau tidak layak edar. 

BACA JUGA:Bank Indonesia Perkenalkan Program RIRU Menarik Investor ke Bengkulu

 

Ini sangat baik. "kesadaran itu terus kita bangun secara continue sehingga masyarakat itu dapat menerima uang rupiah yang bagus layak edar," jelasnya. 

 

Berkaitan dengan tingkat kelusuhan uang, Suhut mengatakan dapat  dilihat dari aktivitas perputaran uang itu sendiri. "Kemudian yang kedua bagaiamana masyarakat menyimpan dan memperlakukan uang itu, apakah disimpan dan disayang dengan baik," jelas dia. 

 

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia juga mengimbau kepada masyarakat untuk memperlakukan uang dengan baik dan benar yakni jangan dilipat, jangan dicoret, jangan distapler, jangan diremas, dan jangan dibasahi.

 

"Bagaimana mengetahui keaslian uang rupiah dengan 3D (dilihat, diraba, dan ditrawang), sehingga uang yang beredar selalu dalam kondisi yang baik.  

 

Lebih lanjut Suhut mengatakan, Bank Indonesia menjamin uang yang ada dimasyarakat adalah uang layak edar. "Uang rupiah kertas yang lusuh tidak layak edar yang masuk ke BI akan dimusnahkan dan akan diganti dengan uang yang layak edar," jelas dia. 

 

Alasan pentingnya merawat uang rupiah kertas. Jika tidak dirawat dengan baik, maka pada uang rupiah kertas yang tidak layak edar akan mengurangi kemampuan dalam menilai melihat ciri keasliannya.

BACA JUGA:Bank Indonesia Bengkulu & Wartawan Bangun Ekspekstasi Ekonomi

 

Kondisi layak edar masyarakat akan mudah mengenali keaslian rupiahnya dan juga uang yang layak edar ini terjaga kesehatan didalamnya. 

 

Disisi lain, kegiatan ToT CBP Rupiah yang diselenggarakan BI Bengkulu merupakan Rangkaian Road to Ferbi (Festival Rupiah Berdaulat Indonesia).

 

Sebagai bentuk dedikasi untuk negeri yang bertujuan untuk memperkuat pemahaman masyarakat terkait dengan peran rupiah.

 

Perjalanan sejarah bangsa membangkitkan optimisme semangat kebangsaan dan memperkuat kedaulatan NKRI melalui kecintaan terhadap rupiah sebagai simbol kedaulatan negara. 

BACA JUGA:Pemkab BU Terima Bantuan Bank Indonesia

 

ToT CPB Rupiah ini bertujuan meningkatkan kapasitas Insan perbankan dalam pengelolaan cinta Rupiah.

 

Lalu bagaimana pemahaman terhadap fungsi rupiah dan diharapkan mampu meningkatkan koordinasi yang lebih baik diantara perbankan dalam mendukung pencapaian misi pengelolaan uang rupiah.

 

Dalam rangka memenuhi kebutuhan uang rupiah dalam jumlah nominal yang cukup jenis pecahan yang sesuai tepat waktu dan dalam kondisi layak edar ke masyarakat. 

BACA JUGA:Bank Indonesia Terbitkan Ketentuan Pelonggaran LTV/FTV dan Uang Muka

 

Disamping menanamkan dan menjadi karyawan bank sebagai edukator CBP rupiah, Kpw BI juga memberikan edukusi sistem pembayaran non tunai dengan menggunakan QRIS. 

 

Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) atau biasa disingkat QRIS (dibaca KRIS) adalah penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR Code.

 

QRIS dikembangkan oleh industri sistem pembayaran bersama dengan Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code dapat lebih mudah, cepat, dan terjag​a keamanannya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: