Etika Menggunakan Media Sosial

Etika  Menggunakan Media Sosial

Dr. H. Rozian Karnedi, M.Ag-Adam-

 

Allah berfirman dalam surah Al-Hujurat: 11 sebagai berikut yang  artinya:

“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS Al-Hujurat:11)

 

4. Tidak Boleh Riya

Allah berfirman yang artinya: “Sesungguhnya orang munafik itu hendak menipu Allah, tetapi Allah-lah yang menipu mereka. Apabila mereka berdiri untuk salat, mereka lakukan dengan malas. Mereka bermaksud ria (ingin dipuji) dihadapan manusia. Dan mereka tidak mengingat Allah kecuali sedikit sekali.” (QS An-Nisa’: 142)

 

5. Tidak Boleh  Berkeluh Kesah

Allah berfirman yang  artinya: “Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh. Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah, dan apabila mendapat kebaikan (harta) dia jadi kikir, kecuali orang-orang yang melaksanakan salat, mereka yang tetap setia melaksanakan salatnya” (QS Al-Ma’arij: 19-23)                                       

Sebenarnya ilmu dan tekhnologi bersifat netral, baik dan buruknya , selamat dan tidaknya, manfaat serta mudharaotnya sangat tergantung bagaimana manusia memanfaatkannya.

 

Akan tetapi kemajuan tekhnologi akan berubah menjadi bumerang atau  senjata makan tuan jika  yang menggunakannya tidak mengenal dirinya sebagai hamba Allah. Majunya tekhnologi akan melahirkan malapetaka jika diiringi oleh mundurnya nilai-nilai kemanusian. Oleh sebab itu kenalilah diri sendiri. Karena mengenal diri sendiri akan membantu manusia mengenal Tuhannya.

Manusia adalah makhluk Allah yang mukallaf (bertanggung jawab) dan akan kembali kepada-Nya.  Mari kita  mengedepankan orientasi ukhrawi dengan menjadikan tekhnologi sebagai wasilah atau sarana untuk mengenal dan mendekatkan diri kepada Allah.

Jangan menjadikan  tekhnologi sebagai  sarana maksiat dan  menjauhkan diri dari Allah.

Demikian, camkanlah dan renungilah.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: https://radarbengkulu.disway.id