Hikmah Kisah Harut dan Marut
Dr. H. Rozian Karnedi, M.Ag -Adam-RADARBENGKULU
Konon, ketika Allah S.W.T. ingin menciptkan manusia (Nabi Adam) sebagai khalifah di muka bumi, para malaikat “protes” dan “tidak setuju” dengan rencana Allah tersebut. Secara bersama-sama mereka menyampaikan “unek-unek” kepada Allah. Sebagaimana disebutkan dalam QS . Albaqoroh ayat 30: yang artinya:
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah. Padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?"
Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."( Q.S. Al-Baqarah: 30).
Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa para malaikat menduga dan menganggap bahwa malaikat lebih wajar menyandang tugas sebagai khalifah tersebut dari Adam dan anak cucunya. Karena, mereka sudah lama beribadah dan mensucikan Allah, mengapa harus manusia (diciptakan saja belum) yang dipilih oleh Allah untuk menjadi khalifah di bumi.
Untuk menanggapi unek-unek tersebut, maka Allah ingin membuktikan kekeliruan para Malaikat melalui ujian lisan dan tertulis. Sebagaimana disebutkan dalam QS. Al-Baqoroh: 31-32 yang artinya:
“Dia ( Allah ) mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman yang artinya: "Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang yang benar ( dalam dugaanmu)!"
Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana” ( Q.S. Al-Baqarah:31-32).
Para malaiakat mengaku tidak mengetahui (nama-nama benda di surga), dan dengan demikian terbuktilah kekeliruan dugaan mereka. Apalagi setelah Nabi Adam berhasil menyampaikan nama-nama benda-benda disurga, yang tidak diketahui oleh malaikat tersebut.
Konon, setelah para malaikat melihat ulah manusia di bumi yang mengakibatkan kerusakan dan pertumpahan darah, terutama setelah terjadinya pembunuhan pertama dari anak Adam (Qabil dan Habil), mereka kembali mengecam “ khalifah “ itu dan menduga bahwa malaikat lebih wajar menyandang tugas tersebut dari pada Adam dan anak cucunya. Inilah unek-unek malaikat yang kedua.
Untuk membuktikan kekeliruan unek-unek yang kedua ini, Allah menguji para malaikat dalam bentuk praktek. Para malaikat dipersilahkan memilih dua malaikat mewakili mereka melaksanakan tugas kekhalifahan di muka bumi.
Terpilihlah Harut dan Marut. Dibumi keduanya menghadapi banyak godaan sebagaimana halnya godaaan terhadap manusia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: radarbengkulu