BKKBN Dorong Kolaborasi Masyarakat Turunkan Stunting

BKKBN Dorong Kolaborasi Masyarakat Turunkan Stunting

Deputi Bidang Pengendalian Penduduk, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Bonivasius Prasetya Ichtiarto (ketiga dari kiri) saat menerima jajaran direksi Disway Group, Senin, 20 November 2023., di Jakarta-ist-

RADARBENGKULU, JAKARTA - Stunting merupakan masalah kritis yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak. Menuntut pendekatan komprehensif melibatkan berbagai pihak. 

Menurut Deputi Bidang Pengendalian Penduduk, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Bonivasius Prasetya Ichtiarto, oleh karena itu, masyarakat  perlu berkolabrasi. Guna memastikan penurunan stunting 5,6 persen pertahun. Agar, Indonesia mencapai target prevalensi stunting 14 persen tahun 2024.

BACA JUGA:Bupati Mian Targetkan Penurunan Stunting ke Angka 14 Persen

BACA JUGA:Wagub Rosjonsyah: Cegah Stunting Agar Generasi Sehat dan Kuat

Pria akrab disapa Boni ini menjelaskan, Indonesia telah mencapai kemajuan besar, antara lain penurunan angka kemiskinan dan gizi buruk pada anak. Serta peningkatan akses terhadap pekerjaan penuh dan perlindungan sosial.

 

Perlu diketahui, kata pria lulusan Institute of Technology Jepang ini, bahwa stunting adalah urusan bangsa dan bersama-sama untuk dipecahkan. Misalnya, salah satu terobosan yang dilakukan Indonesia sehingga kemajuan tercapai adalah dengan mengembangkan Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB). Melalui Kampung KB Indonesia di antaranya berhasil mengurangi prevalensi stunting, menurunkan angka kematian, meningkatkan layanan kesehatan seksual dan reproduksi. 

BACA JUGA:Cegah Stunting, BKKBN Dorong Revolusi Makan Ikan

BACA JUGA:Bunda PAUD Kecamatan dan Desa Diminta Ikut Cegah Stunting di Seluma

‘’Termasuk meningkatkan angka prevalensi kontrasepsi, menurunkan kebutuhan KB yang tidak terpenuhi, meningkatkan kesehatan ibu, dan menurunkan angka kesuburan remaja," kata mantan Direktur Penyerasian Pembangunan Sosial Budaya dan Kelembagaan Daerah Tertinggal, Kemendes PDTT, saat menerima Disway.id Group, di Jakarta (20/11/2023)

 

Di samping itu pemerintah melakukan segala cara untuk menurunkan angka stunting itu melalui alokasi pendanaan sebesar Rp 44 triliun. Dengan rincian Rp 34 triliun melalui program pemerintah pusat. Sisanya Rp 10 triliun melalui program pemerintah daerah. 

 

Agenda stunting sudah tidak bergeser dari 10 agenda nasional baik tahun ini dan tahun sebelumnya. Oleh karena itu, inilah kesempatan yang baik bagi media untuk mengeksplorasi terkait stunting di Indonesia," kata Bonivasius

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: