Isu Nelayan Bengkulu Keluhkan Solar Langka, Ini Respon Kepala DKP Provinsi

Isu Nelayan Bengkulu Keluhkan Solar Langka, Ini Respon Kepala DKP Provinsi

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu, Syafriandi menjelaskan progres pembangunan pelabuhan perikanan nasional di seluma -Windi Junius-

RADAR BENGKULU - Isu soal kelangkaan BBM Solar dibantah Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Bengkulu. Ditegaskan bahwa tidak ada keluhan kekurangan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar di Stasiun Pengisian Bensin Nelayan (SPBN) di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pulau Baai.

Menanggapi keluhan nelayan, DKP menyampaikan bahwa selama sidak dua hari sebelumnya, tidak ada keluhan yang diperoleh terkait kekurangan solar di lokasi tersebut.

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Gempa Bumi Tektonik Terjadi di Pantai Barat Bengkulu Utara

Kepala DKP Provinsi Bengkulu Syafriandi, mengajak nelayan untuk bekerja sama dengan pihak DKP dengan melaporkan jika ada ketidakpuasan terkait pemberian solar. "Kami sudah sidak kesana, dua hari lalu. Tolong sampaikan apabila ada yang tidak dapat, kita sangat perlu kerjasama untuk mengawasi minyak ini,” ujar Syafriandi.

 

Syafriandi menjelaskan bahwa kuota solar subsidi untuk nelayan dibagikan per nelayan yang sudah terverifikasi sebagai penerima kuota solar subsidi. "Pembagian itu per satu nelayan, jadi tidak mungkin terjadi kekurangan untuk jatah subsidi solar tersebut," terangnya.

BACA JUGA:Berprestasi, Personel Polres Kaur Berpangkat Perwira dan Bintara Mendapat Penghargaan

Lebih lanjut, Syafriandi menyampaikan bahwa BBM yang didistribusikan ke SPBN merupakan bentuk kepedulian terhadap nelayan. Untuk mendapatkan jatah BBM tersebut, nelayan harus memiliki rekomendasi pembelian BBM yang dikeluarkan oleh DKP.

 

“Ini diberikan subsidi BBM untuk memberikan kemudahan bagi mereka, yang bisa mengambil BBM itu harus berdasarkan rekomendasi DKP sendiri,” ungkapnya.

BACA JUGA:Bisnis Pertashop di Bengkulu Terpuruk dan Diambang Kebangkrutan, Ini Faktor Utamanya

Namun, salah seorang nelayan dari TPI Pulau Baai, Ibrahim, menegaskan bahwa kekurangan BBM Bio Solar telah dirasakan oleh nelayan kecil. Ibrahim mengungkapkan bahwa saat ini Bio Solar hanya masuk sekali dalam seminggu, sementara sebelumnya solar masuk dua kali dalam seminggu.

 

“Saat ini sering sekali kami tidak mendapat minyak untuk melaut karena kami nelayan kecil, kami nelayan kecil sering rebutan minyak,” ungkap Ibrahim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: