Memilih Pemimpin Sejati

Memilih Pemimpin Sejati

Dr. H. Rozian Karnedi, M.Ag-Adam-radarbengkulu

1. Pentingnya Kepemimpinan  

Secara tersirat hadis di atas menjelaskan  bahwa keberadaan atau kedudukan kepimpinan dalam Islam sangat penting dan harus ada. Karena memilih dan mengangkat pemimpin adalah kewajiban. Karena itu umat Islam  tidak boleh GOLPUT. Umat Islam  harus menggunakan hak suaranya untuk mengangkat pemimpin.  Dalam pandangan Islam; MEMILIH PEMIMPIN ADALAH IBADAH. 

 

Adapun dalil-dalil penguat dari pernyataan di atas adalah:

a. Terdapatnya hadis Nabi yang menyatakan bahwa: ”Apabila kalian akan bersafar (musafir) sejumlah tiga orang, maka hendaklah kalian menunjuk salah seorang diantara kalian untuk menjadi  pemimpin (amirussafar).   Hal ini  tentu saja lebih wajib lagi  dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat.

 

b. Ketika Rasulullah wafat, para sahabat langsung  berkumpul di Saqifah Bani Sa’idah untuk bermusyawarah  atau memilih pemimpin.

c. Perkataan Ibnu Taimiyah bahwa: “hidup enam puluh tahun dibawah pemimpin yang zalim lebih baik dari pada satu malam tanpa pemimpin.”

 

2. Hendaklah memilih pemimpin yang   Berkualitas (baik, idaman, sejati). 

Jangan memilih pemimpin yang tidak berkualitas atau bodoh seperti “pengembala onta yang bodoh-bodoh” yang disindir Nabi dalam hadis  di atas.

Pemimpin yang baik atau berkualitas akan selalu takut kepada Allah, cinta   rakyat, memikirkan kesejahteraan masyarakat, mengayomi dan melindungi. Bukan sebaliknya menyengsarakan rakyat. Dalam arti kebijakannya tidak berpihak kepada rakyat. 

 

Hadis di atas sebenarnya mengingatkan kepada umat Islam agar memilih pemimpin yang berkualitas. Pemimpin yang baik dan memilki hati yang ikhlas untuk mengantarkan umat ini kepada kebahagian dunia dan akhirat. Ketika memilih pemimpin hendaklah lebih mengedepankan aspek rasional ketimbang  aspek emosional semata. 

Bagaimana keriteria pemimpin idaman/sejati/ yang layak dijadikan pemimipin?.  Untuk menjawab pertanyaan tersebut mari kita simak firman Allah dalam QS. Al-Qoshosh 26 yang artinya: ''Salah seorang dari putri Nabi Syua’ib  berkata: "Ya bapakku ambillah ia (Musa) sebagai seorang pekerja atau petugas, karena sesungguhnya orang yang paling baik untuk dijadikan petugas  ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarbengkulu