Renungan Tentang Waktu

Renungan Tentang Waktu

Drs. H. Henderi Kusmidi, M.H.I-Adam-radarbengkulu

 

Keempat: Manusia tidak mengetahui kapan berakhirnya waktu yang diberikan untuknya

Oleh karena itu Allah banyak memerintahkan untuk bersegera dan berlomba dalam ketaatan. 

Demikian juga Nabi memerintahkan agar bersegera melaksanakan amal-amal shalih. Para ulama telah memperingatkan agar seseorang tidak menunda-nunda amalan. Al-Hasan berkata :

 

“Wahai anak Adam, janganlah engkau menunda-nunda (amalan-amalan), karena engkau memiliki kesempatan pada hari ini, adapun besok pagi belum tentu engkau memilikinya. Jika engkau bertemu besok hari, maka lakukanlah pada esok hari itu sebagaimana engkau lakukan pada hari ini. Jika engkau tidak bertemu esok hari, engkau tidak akan menyesali sikapmu yang menyia-nyiakan hari ini.”

Realitanya, orang-orang terbagi-bagi dalam menyikapi waktu. Mereka juga berbeda paham akan urgensi waktu tersebut. Di antara mereka ada orang-orang yang amalan shalih mereka lebih banyak daripada waktu mereka.

 

Imam Ibnul-Qayyim rahimahullah menyebutkan seorang laki-laki yang menghabiskan umurnya untuk mengumpulkan dan menumpuk harta. Ketika kematian mendatanginya, dikatakan kepadanya, “Katakanlah la ilaha illa Allah,” namun ia tidak mengucapkannya, bahkan ia mulai mengucapkan, “Satu kain harganya 5 dirham, satu kain harganya 10 dirham, ini kain bagus”.

Dia selalu dalam keadaan demikian sampai ruhnya keluar. Ada pula orang-orang yang tidak mengetahui apa yang harus mereka lakukan terhadap waktu. Allah tidak memperlihatkan urgensi umur dan kadar waktu kesehatan kecuali kepada orang-orang yang Allah berikan taufiq dan bimbingan untuk memanfaatkannya.

 

 Allah berfirman : “Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.” (QS. Fushilat: 35).

Marilah kita selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas diri dengan memanfatkan waktu yang diberikan Allah dengan sesuatu yang bermanfaat, beribadah maksimal dalam bingkai ridho Allah SWT. Karena hidup ini hanyalah sebentar dan hanya sekali, kita belum tentu panjang umur dan kita semua pasti mati. Dunia hanyalah sesaat dan singkat, sedang akhirat kekal dan selamanya. Semoga khutbah ini bermanfaat, dalam meraih sukses kita dunia wal akhirah. Aamiin.(*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarbengkulu