Pengamat Politik Universitas Al-Azhar Indonesia Kritisi Film Dirty Vote Muncul di Masa Tenang
Film Dirty Vote Tayang di Masa Tenang, Pengamat: Dijadikan Propaganda Politik Menjelekkan Prabowo-Gibran-ist-
RADAR BENGKULU, Jakarta - Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin menilai, kemunculan film dokumenter berjudul Dirty Vote, sengaja ditayangkan saat masa tenang kampanye diduga untuk dijadikan propaganda politik mendegradasi paslon tertentu untuk kepentingan elektoral di Pilpres 2024.
"Kelihatannya Film Dirty Vote ini ya dipublish sengaja di masa tenang, kelihatan untuk mendegradasi, untuk menghajar kubu yang lain, kelihatannya seperti itu,” kata Ujang, Senin (12/2/2024).
Degradasi yang dimaksud adalah, berniat menurunkan elektabilitas paslon Prabowo-Gibran yang saat ini menjuarai pasar elektabilitas di berbagai survei, bahkan memiliki potensi menang sekali putaran.
BACA JUGA:Niat Puasa Qadha Ramadhan Sebelum Memasuki Bulan Suci
BACA JUGA:6 Rekomendasi Tempat Liburan di Garut yang Patut Dikunjungi
"Yang tadi elektabilitasnya tinggi, ingin diturunkan, sehingga yang lain bisa naik elektabilitasnya," jelas Ujang.
Menurutnya, skenario yang dibuat dalam film tersebut seolah ada kecurangan dari kubu paslon tertentu.
Padahal menurutnya, belum tentu ada kecurangan, sebab kecurangan pemilu bisa dilakukan oleh siapapun yang tidak dari kubu tertentu.
"Memang kelihatannya ada skenario ya yang ingin menuduh kecurangan kepada pihak tertentu, padahal belum tentu juga curang," ujarnya.
BACA JUGA:Oppo A38, HP Harga Rp 1 Jutaan, Performa Kencang, Cek Spesifikasi Disini
BACA JUGA:HP Vivo G2 Dirilis di China, Berikut Spesifikasi dan Estimasi Harga di Indonesia
"Karena yang saya lihat ya, kecurangan itu bisa dilakukan oleh siapapun, oleh semua peserta pemilu, tidak oleh kubu tertentu," tandas Ujang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: