Warga Kota Mukomuko Nyaris Ribut Gara-gara Penutupan Jalan Gang

Warga Kota Mukomuko Nyaris Ribut Gara-gara Penutupan Jalan Gang

Sejumlah warga Dusun 2, Desa Ujung Padang, Kota Mukomuko melakukan aksi penutupan jalan gang-Seno-

Sementara, PS alias Permai Suri warga yang disebut namanya oleh Agustian ketika dikonfirmasi menjelaskan, ia tidak mengucapkan kata-kata tidak baik kepada keluarga Agustian. 

"Yang saya sampaikan waktu itu, kalau-kalau meninggal dunia, berapa amal yang diterima kalau jalan ini bisa dilewati warga. Sebelum saya melontarkan kata itu, saya menerima kata-kata kasar juga dari Jidin," sebut Permai Suri. 

Ia menceritakan kejadian itu terjadi pada saat dirinya bernegosiasi kepada Jidin, keluarga Agustian prihal rencana peningkatan jalan menggunakan Dana Desa Ujung Padang beberapa waktu lalu. 

Permai Suri juga meyakini kalau jalan tersebut adalah aset desa Ujung Padang. Ia menunjukan dokumen Perdes Ujung Padang tahun 2015 yang menyatakan jalan di samping Hotel Madiyara itu adalah aset desa. 

Ia menduga, kalau saat ini jalan tersebut masuk dalam sertifikat kepemilikan lahan keluarga Agustian atas nama Murni, kemungkinan proses peralihan lahan atau jual belinya bermasalah.

Tidak sesuai dengan mekanisme peraturan dan hukum yang berlaku. 

"Sudah saya telusuri, ya. Seperti apa proses jual belinya. Kalau catatan di dokumen desa tidak ada. Kok bisa jual beli tidak melalui desa. Terus ada kejanggalan lain," beber Permai Suri 

"Kami juga sudah dapat surat pernyataan dari penghibah lahan untuk dijadikan jalan. Jadi, sebelum lahan di sekitar Hotel Madiyara ini dibeli oleh keluarga Murni, jalan sudah ada makanya program PNPM bisa masuk. Pemilik lahan sebelumnya yang menghibahkan," sambung Permai Suri. 

Ia menuturkan, perjuangannya ini hanya semata agar warga dusun 2, khususnya gang belakang Hotel Madiyara dan RSIA Al-Barra bisa memiliki akses jalan yang cepat dan baik. 

"Rumah saya memang di sana. Tapi ini untuk kepentingan semua warga. Kalau saya itu saja," demikian Permai Suri. 

Kades Ujung Padang, Tarmizi menerangkan bahwa permasalahan ini sudah cukup lama terjadi.

Pihak pemerintah desa juga sudah melakukan upaya mediasi. Hanya saja belum ada kata sepaham. Sehingga aksi penutupan jalan oleh warga ini terjadi. 

Kata Kades, pihak desa akan kembali mencoba melakukan mediasi, ia berharap persoalan ini tidak berlarut.

Dan, warga bisa kembali melintasi jalan gang di samping Hotel Madiyara. 

"Kami akan mediasi lagi. Mudah-mudahan secepatnya selesai," papar Kades. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: