Memaknai Arti Kurban

 Memaknai Arti Kurban

Prof. Dr. KH. Zulkarnain Dali, M.Pd-Adam-radarbengkulu

الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر وƅ الحمد

Ajaran kurban dengan demikian jelas menunjukkan bahwa keberagamaan (religiositas) tidak hanya diejawantahkan dalam sekedar mempraktikkan  kegiatan-kegiatan ritual ibadah belaka. Melainkan beragama adalah juga melaksanakan tindakan-tindakan sosial berupa membangun kesejahteraan umat melalui pengurbanan sebagian kepentingan diri untuk kepentingan bersama yang lebih besar. 

Hal ini tampak  jelas dalam dalam surat Al-Kautsar. Dimana perintah melaksanakan kurban dikaitkan dengan perintah melakukan salat, yang berarti bahwa beragama tidak akan cukup dengan melakukan ritual-ritual peribadatan kepada Allah SWT seperti shalat saja, tetapi haruslah diikuti  dengan kebajikan dan keterlibatan sosial dalam memajukan kemaslahatan masyarakat. 

Pada awal surat Al-Baqarah, ketika mendeskripsikan sifat-sifat orang yang bertakwa, Allah SWT menegaskan bahwa takwa itu ditandai dengan tiga kualitas pribadi. Yaitu iman, melakukan ibadah seperti salat, dan melaksanakan infak, yakni berbagi sebagian dari sumber daya yang dianugerahkan Allah. Dalam surat Al-Ma’un ditegaskan 

bahwa orang yang tidak memiliki komitmen dan kepedulian sosial yang tercermin dalam keberpihakan untuk membantu orang-orang tidak berdaya yang dalam surat itu diwakili oleh anak yatim dan orang miskin dipandang sebagai orang yang membohongi agama dan karena itu salat yang dilakukannya menjadi suatu yang sia-sia lantaran tidak diwujudkan dalam tindakan-tindakan nyata dalam masyarakat. 

 

Hadirin hadirat yang berbahagia,

Dengan demikian, melalui kurban ini, Islam mengajarkan bagaimana membangkitkan kepekaan dan kepedulian sosial kita kepada sesama saudara kita yang lain. Yaitu membantu terbinanya persaudaraan yang hakiki, cinta kasih dan tanggung jawab antara sesama umat, serta terwujudnya pemerataan pendistribusian protein hewani untuk meningkatkan gizi masyarakat dalam rangka menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga dapat meningkatkan pengabdian-nya kepada Allah SWT dan sesamanya. 

الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر وƅ الحمد

 

Sebagai penutup dari uraian khutbah ini, dapat disimpulkan sebagai berikut : 

1. Seseorang dituntut berkurban, baik harta, jabatan dan kedudukan, bahkan jiwa sekalipun dan nilai pengurbanan tidak dilihat dari kuantitas, tetapi dari niat dan kualitas ketulusan dan keikhlasan. 

2. Makna lain dari berkurban adalah upaya mereformasi diri sendiri dengan jalan menyembelih serta membunuh watak dan penyakit hati yang berberpotensi menggerogoti diri manusia. 

3. Ibadah kurban mengandung aspek ilahiah, disamping aspek insaniah. Dalam aspek insaniah (sosial) adalah menumbuhkan kekentalan persaudaraan (silaturrahim) dan meningkatkan protein dalam rangka mendorong semangat pengabdian kepada Allah SWT dan sesama manusia lainnya.

الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر وƅ الحم

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarbengkulu