Target Nasional Investasi di Bengkulu Selatan Sulit Terealisasi

Target Nasional Investasi di Bengkulu Selatan Sulit Terealisasi

Rapat terkait target nasional investasi tahun 2024 yang berada di angka 2 Triliun-Fahmi-radarbengkulu

RADARBENGKULU -  Target nasional investasi di Bengkulu Selatan sebesar Rp 2 triliun akan sulit dicapai sesuai dengan ketentuan  Target nasional. Ini tentunya dengan melihat kondisi saat ini.

Kepala DPMPTSP Bengkulu Selatan Dr.E Edwin Permana.ST MT menyampaikan sulitnya tercapai target tersebut karena hampir rata - rata di kabupaten dan Kota di Provinsi Bengkulu tidak ada pertumbuhan investasi baru. Yang ada hanya peningkatan kapasitas.

BACA JUGA:Ini Tujuan Kodim 0408 Tanda Tangani MoU dengan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Bengkulu Selatan

 

"Kalau untuk Kabupaten Seluma, itu kemungkinan tercapai. Karena, adanya pembangunan pabrik sawit baru sekitar 3 sampai 4 pabrik. Sedangkan untuk Bengkulu Selatan,  sampai saat ini tidak ada lagi kawasan industri baru. Yang ada hanya pertumbuhan kapasitas mesin saja. Kalau peningkatan investasi itu seperti produksi penambahan,bisa nambah infrastruktur. Kalau seperti di Rumah Sakit, peralatan medis,ataupun penambahan tenaga kerja,"papar Edwin Senin, 17 Juni 2024.

Hal itu nantinya akan dilaporkan dan dimasukkan kedalam Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM),target besar secara nasional sebesar Rp 2 Triliun di tahun 2024 tidak akan mungkin tercapai.

BACA JUGA:Polres Bengkulu Selatan Bagikan Daging Kurban ke Masyarakat, 7 Sapi Kurban Disiapkan

 

Bahkan, bukan Bengkulu Selatan saja,apalagi arah pembangunan saat ini banyak diarahkan ke Indonesia bagian timur. Seperti adanya Nikel dipastikan Indonesia bagian timur tersebut akan tercapai.

Tetapi kalau yang ditetapkan di RPJM, yang menjadi komitmen Kepala Daerah terpilih,target  Bengkulu Selatan jauh terlampaui dengan target Rp 130 Miliar pertahun ditahun 2023 dan  pertumbuhan ditahun 2024 mencapai 433 Miliar. Dan  penyumbang investasi terbesar yaitu sektor usaha besar. Walaupun usaha besar sangat kecil hanya diangka 5 persen,yang paling banyak usaha Mikro kecil diangka 95 persen.

BACA JUGA:Kontroversi Pengadaan Handphone di KPU Bengkulu Selatan Menuai Kritik Masyarakat

 

"Kesulitan pencapaian target tersebut karena triwulan kedua ini saja belum ada nilai investasi baru yang muncul.Kalau nantinya dalam waktu dekat investor sudah melakukan MoU dengan kita segera melakukan aksi seperti pembangunan Mall Lifestyle,pembangunan hotel bintang tiga, pembangunan Boarding School,maka akan kita catat di triwulan ketiga pada tahun 2024.  Walaupun nilai investasinya belum mencapai 2 Triliun, sekitar Rp 1 triliun,hal ini juga akan lebih memicu kita untuk pencapaian ditahun 2025 mendatang,"pungkas Edwin.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: radarbengkulu