Jumlah Sampah Rumah Tangga di Mukomuko Mulai Berkurang Berkat Strategi Ini

Jumlah Sampah Rumah Tangga di Mukomuko Mulai Berkurang Berkat Strategi Ini

produksi sampah di 10 kecamatan di Mukomuko tersebut rata-rata 10 ton per hari dan jumlah sampah rumah tangga di Mukomuko terus berkurang-Seno-

Kendati demikian, pihak Dinas LH Mukomuko bersyukur.

Sebab, saat ini produksi sampah rumah tangga di Mukomuko sudah mulai berkurang cukup drastis. 

 

Dikatakan Budi, masyarakat sudah banyak yang memilah sampah organik dimanfaatkan menjadi pupuk. 

"Beberapa tahun terakhir, banyak pihak, termasuk Dinas LH gencar mengkampanyekan pemanfaatan sampak organik menjadi pupuk. Kami mengira, efek kampanye mulai dirasakan sekarang. Pengurangan sampah ini memang dari sampah organik," paparnya. 

Kemudian, lanjut Budi, nilai ekonomi sampah plastik, khususnya sampah botol plastik turut menjadi sebab turunya sampah yang dikelola oleh petugas kebersihan LH. 

"Seperti kita tahu, sampah botol plastik, kardus dan lainya nilai ekonominya semakin tinggi. Jadi sampah jenis itu tidak terbuang percuma lagi, sudah banyak yang mengumpulkan dan dijual," ujar Budi. 

Yang masih menjadi tantangan sekarang ini, lanjutnya lagi, sampah plastik seperti kantong asoy.

Mayoritas sampah yang diangkut oleh petugas LH adalah sampah anorganik jenis plastik asoy. 

Kalau penggunaan plastik dapat ditekan dan kesadaran masyarakat mengelola sampah secara mandiri terus meluas, ia yakin produksi sampah rumah tangga Mukomuko akan terus berkurang. 

"Turunnya jumlah sampah akan, Dinas LH juga bisa memaksimalkandan meluaskan pelayanan sampah. Apalagi jalan menuju TPA (tempat pembuangan akhir) sudah dibangun oleh Pemkab Mukomuko tahun ini. Kami yakin pelayanan pengolahan sampah akan lebih maksimal ke depan," demikian Budi Yanto. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: