Proyek Kolam Retensi Menjadi Solusi Permanen Atasi Banjir di Bengkulu

Proyek Kolam Retensi Menjadi Solusi Permanen Atasi Banjir di Bengkulu

Pemprov Bengkulu Percepat Pembebasan Lahan untuk Pembangunan Kolam Retensi-Poto ilustrasi-

radarbengkuluonline.id – Pemerintah Provinsi Bengkulu tengah mempercepat proses pembebasan lahan dan ganti rugi tanam tumbuh untuk pembangunan kolam retensi pengendali banjir di Kota Bengkulu.

Proyek ini diharapkan mampu menjadi solusi permanen untuk mengatasi banjir tahunan yang sering melanda wilayah Kota Bengkulu.

Menurut Asisten I Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Bengkulu, Drs. Khairil Anwar, M.Si, pembebasan lahan ditargetkan selesai pada tahun 2024, sehingga pembangunan kolam retensi bisa dimulai pada tahun 2025.

“Saat ini sudah berproses. Target kita tahun ini harus sudah selesai. Supaya tahun 2025 itu bisa dibangun kolam retensinya,” ujar Khairil saat ditemui di kantornya.

BACA JUGA:Kader Golkar yang Tidak Mau Memilih Rohidin-Meriani Dipersilahkan Meninggalkan Partai

BACA JUGA: Nabung di Bank Bengkulu Banyak Untung dan Bisa Menang Hingga Rp 50 Juta, Ini Buktinya

Namun, terkait dengan besaran anggaran yang diperlukan untuk proses pembebasan lahan dan ganti rugi, Khairil mengaku belum mengetahui secara pasti.

Pasalnya, seluruh pendanaan pembangunan ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pemerintah pusat, sementara Pemerintah Provinsi Bengkulu hanya bertanggung jawab pada tahap persiapan.

"Anggarannya bukan dari APBD, tapi murni dari APBN. Jadi kita tidak tahu pasti besarannya. Pemprov hanya mengurus tahap persiapan. Seperti konsultasi publik dan penetapan lokasi oleh Gubernur Bengkulu. Setelah itu, proses pembebasan lahan diserahkan kepada Badan Pertanahan Negara (BPN), dan pembangunan fisiknya nanti oleh Balai Wilayah Sungai Sumatera VII Kementerian PUPR," jelas Khairil.

Proyek pembangunan kolam retensi ini rencananya akan dibangun di dua kecamatan di Kota Bengkulu. Yakni Kecamatan Ratu Agung dan Kecamatan Sungai Serut.

Total luas lahan yang akan digunakan untuk proyek ini mencapai 114.720 m², yang tersebar di empat kelurahan: Kelurahan Sawah Lebar Baru dengan luas 23.701 m², Kelurahan Tanjung Jaya seluas 37.200 m², Kelurahan Tanjung Agung seluas 40.828 m², dan Kelurahan Sukamerindu dengan luas 12.991 m².

Khairil juga menekankan bahwa dalam proses penetapan lokasi kolam retensi, tidak ada penolakan dari masyarakat pemilik lahan.

Justru, masyarakat sangat mendukung proyek ini karena mereka sendiri yang paling merasakan dampak banjir setiap tahunnya.

“Masyarakat sangat antusias dan sering bertanya kapan proyek ini mulai dibangun. Mereka merasakan langsung dampak banjir, dan berharap pembangunan kolam retensi ini bisa segera terealisasi untuk mengatasi masalah banjir,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: