Ternyata ini 3 Penyebab Perundungan di Pesantren

Ternyata ini 3 Penyebab Perundungan di Pesantren

faktor penyebab terjadinya perundungan di sekolah pesantren -Poto ilustrasi-

Beberapa senior merasa bahwa“mereka menonjol karena mendapat kepercayaan dari kyai, dan merekamenggunakan dan memerintah adik-adiknya untuk menyenangkan senior mereka, dan akhirnya insiden perundungan akan terjadi.”

 

Ketiga, santri yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya seringkali dianggap sombong. Hal ini terjadi karena pesantren terlalu tertutup dan tidak berbaur dengan masyarakat.

 

Khumaero mengatakan, “Adanya kekerasan di lingkungan pesantren dapat tercipta dari faktor eksternal berupa keengganan santri untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan pandangan masyarakat yangmenganggap pesantren itu arogan.”

 

Khumaero, yang juga merupakan Kepala SekolahSMK Maarif Al-Munawwir Yogyakarta,juga menekankan kepada parasiswa untuk tidak takut melaporkan perundungan di lingkungan pesantren.

 

Ia mengatakan bahwa guru BK dapat menjadi orang pertama yang menerima pengaduan kekerasan di lingkungan pesantren. 

 

“Guru BK bisa menjadi tempat untuk menerima keluhan dan masalah yang dialami oleh murid dan guru.

 

Dia menambahkan bahwa sekolah perlu membentuk gugus tugas atau tim Penanganan Kekerasan di Lingkungan Pesantren, yang harus diketahui dan disetujui oleh pengasuh, kepala sekolah, dan perwakilan Santri.

 

Hal ini mengacu pada Keputusan Menteri Agama No. 1262 tahun 2024 tentang peraturan pengasuhan ramah anak di pesantren, yang menyatakan bahwa pesantren harus memiliki layanan atau tempat pengaduan bagi santri yang menjadi korban tindak kekerasan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: