Ternak Mati Mendadak di Bengkulu Selatan dan Kaur Terjangkit Wabah Septicaemia Epizootica

Ternak Mati Mendadak di Bengkulu Selatan dan Kaur Terjangkit Wabah Septicaemia Epizootica

Wabah Penyakit Ngorok Ancam Ternak di Bengkulu Selatan dan Kaur, Puluhan Sapi Mati-Poto ilustrasi-

 

radarbengkuluonline.id - Ditemukan ada Wabah penyakit Septicaemia Epizootica (SE) atau dikenal dengan penyakit 'Ngorok' menyerang ternak sapi di Bengkulu Selatan dan Kaur.

Penyakit yang menyerang ternak sapi dan kerbau ini menyebar begitu cepat dan menyebabkan kematian mendadak pada hewan yang terinfeksi.

Dampaknya pun terasa pada ekonomi para peternak di daerah tersebut, mengingat penyakit ini mematikan bagi ternak meski tidak menular ke manusia.

BACA JUGA:Warga Temukan Kepala Sapi di Muara Jaya, Diduga Kelakuan Pencurian Ternak

BACA JUGA:Kelompok Penerima Bantuan Sapi Jangan Lengah Kewajiban, Ada Sapi Sakit Segera Lapor

Sejak kemunculannya, puluhan ternak telah menjadi korban.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Bengkulu, drh. Muhammad Syarkawi, menyebutkan bahwa hingga kini sudah sekitar 50 ekor kerbau mati di Bengkulu Selatan.

Tak hanya di sana, Kabupaten Kaur pun kini telah dilaporkan terdampak, dengan 10 ekor ternak mati dalam sepekan terakhir.

"Penyakit ngorok ini sudah merambah sampai Kaur dari yang awalnya di Bengkulu Selatan. Kasus di sana terus bertambah, sementara di Kaur juga telah dilaporkan 10 ekor kerbau yang mati,” ujar Syarkawi.

BACA JUGA:Populasi Sapi di Mukomuko Naik 2 Kali Lipat dan Sapi Mukomuko Dikirim Hingga ke Jambi

Penyakit ngorok, atau SE, adalah infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida.

Bakteri ini berkembang pesat di lingkungan yang lembab dan panas, dan seringkali menyebar melalui kontak langsung antarhewan atau peralatan yang terkontaminasi.

Gejala umum yang ditimbulkan berupa sesak napas, pembengkakan pada leher, dan suara ngorok saat bernapas, hingga akhirnya hewan tersebut sulit diselamatkan jika tidak segera ditangani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: