Ternak Mati Mendadak di Bengkulu Selatan dan Kaur Terjangkit Wabah Septicaemia Epizootica

Ternak Mati Mendadak di Bengkulu Selatan dan Kaur Terjangkit Wabah Septicaemia Epizootica

Wabah Penyakit Ngorok Ancam Ternak di Bengkulu Selatan dan Kaur, Puluhan Sapi Mati-Poto ilustrasi-

Kerugian material yang dirasakan tidak sedikit, terlebih jika mengingat bahwa ternak sapi dan kerbau merupakan sumber pendapatan utama bagi banyak peternak di Bengkulu Selatan dan Kaur.

“Kasus ini menjadi pukulan besar bagi peternak. Kami memahami betapa sulitnya mereka menghadapi situasi ini, apalagi di tengah kondisi ekonomi yang masih sulit setelah pandemi,” ungkap Syarkawi.

Bagi peternak, kehilangan seekor sapi atau kerbau berarti kehilangan aset berharga yang tidak mudah diganti.

Mengingat besarnya risiko dan dampak ekonomi yang ditimbulkan, Syarkawi berharap agar penanganan yang dilakukan oleh pihaknya dapat segera mengendalikan wabah ini.

Dalam jangka panjang, Syarkawi menegaskan bahwa pemerintah daerah berkomitmen untuk meningkatkan pengawasan kesehatan hewan di seluruh wilayah Bengkulu.

Ia menyebutkan bahwa sistem monitoring kesehatan hewan ternak akan diperkuat untuk mendeteksi secara dini setiap potensi penyebaran penyakit, terutama penyakit menular seperti SE.

“Penguatan sistem monitoring sangat penting agar kejadian seperti ini bisa diantisipasi lebih awal. Kami akan terus meningkatkan pengawasan dan melakukan sosialisasi kepada peternak agar lebih waspada terhadap gejala penyakit ini,” pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: