Ekonomi Provinsi Bengkulu Pada Triwulan 3 Tahun 2024 Mengalami Pertumbuhan 4,57 persen

Namun, ia mencatat ada satu sektor yang mengalami kontraksi, yaitu Industri Pengolahan, yang mencatatkan pertumbuhan negatif sebesar -2,38 persen. Win Rizal menyebut, kontraksi ini bukan hanya terjadi di Bengkulu, tetapi juga di berbagai daerah lain. 

 

“Untuk sektor industri pengolahan ini hampir seluruh wilayah mengalami kontraksi. Mudah-mudahan di Triwulan IV nanti bisa pulih,” harapnya.

 

Dalam kesempatan yang sama, Asisten II Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Bengkulu, RA. Deni, menyampaikan apresiasi terhadap BPS Bengkulu yang rutin merilis data statistik. Ia menekankan pentingnya data ini sebagai dasar bagi pemerintah daerah dalam menyusun kebijakan yang lebih tepat dan terarah. Menurutnya, informasi statistik yang komprehensif menjadi alat penting untuk mengevaluasi serta merancang program-program yang sesuai dengan kebutuhan ekonomi di Bengkulu.

 

“Data-data ini menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pemerintah daerah dalam mengambil kebijakan dan keputusan,” ungkap Deni. 

 

Ia berharap agar data ini bisa menjadi referensi bagi pemerintah dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota dalam menyusun kebijakan pembangunan.

 

Deni menambahkan, pemerintah Provinsi Bengkulu terus berupaya menciptakan lapangan pekerjaan baru guna mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Salah satu upaya yang diambil adalah dengan mengembangkan aktivitas di Pelabuhan Pulau Baai, yang melibatkan perusahaan BUMN seperti Pelindo II Bengkulu serta perusahaan-perusahaan tambang di kawasan tersebut.

 

“Kami juga berharap UMKM kita bisa berkembang dan sektor pariwisata bisa tumbuh dengan baik. Semua pihak kami ajak untuk mendukung hal ini,” kata Deni. 

 

Ia optimistis bahwa dengan dukungan yang berkesinambungan, sektor-sektor tersebut dapat memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi Bengkulu. (wij)

Sumber: