Informasi Terkini Rencana Pengerukan Alur Pulau Baai Bengkulu, Jadi Ancaman Ekonomi
Informasi Terkini Rencana Pengerukan Alur Pulau Baai Bengkulu, Jadi Ancaman Ekonomi-Poto ilustrasi-
Radar Bengkulu – Rencana pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu, yang menggunakan metode Joint Venture Company (JVC), kembali menjadi sorotan.
Meski pengerjaan telah dimulai sejak lima bulan lalu, realisasinya masih terkesan lamban.
Akibatnya, aktivitas ekspor yang seharusnya menjadi penggerak utama perekonomian daerah mengalami penurunan signifikan.
BACA JUGA:Alur Pelabuhan Pulau Baai Belum Dikeruk, Kuota Pertalite Bengkulu Dipangkas
BACA JUGA: Kondisi Alur Pelabuhan Pulau Baai Semakin Kritis Akibat Pendangkalan Makin Parah, Kapan Dikeruk?
Dampak dari belum rampungnya pengerukan ini juga mulai meluas, termasuk isu sulitnya akses kapal ke pelabuhan yang turut memengaruhi distribusi kuota bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite untuk tahun 2025.
Pelabuhan strategis di Sumatra ini pun belum mampu menjalankan fungsinya secara optimal.
Ketua Asosiasi Perusahaan Batubara Bengkulu (APBB), Sutarman, menyebutkan bahwa pihaknya akan kembali menggelar rapat dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu untuk mencari solusi atas permasalahan ini.
“Iya, kami akan rapat bersama Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Bengkulu pada Selasa, 7 Januari nanti,” kata Sutarman
Ketika ditanya terkait finalisasi anggaran pengerukan, Sutarman mengungkapkan bahwa rincian anggaran akan dibahas dalam pertemuan dengan Plt Gubernur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: