Ternyata Ini Kunci Utama yang Dilakukan Bengkulu Menekan Deforestasi Hingga 86 Persen
Bengkulu Berhasil Tekan Deforestasi Hingga 86 Persen, Kolaborasi Jadi Kunci Utama-Ist-
Radar Bengkulu – Upaya menahan laju deforestasi di Provinsi Bengkulu selama satu tahun terakhir menunjukkan hasil yang signifikan.
Menurut data terbaru, deforestasi berhasil ditekan hingga 86 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Capaian ini disampaikan oleh Manajer Program Komunikasi dan Informasi KKI Warsi, Rudi Syaf, dalam catatan akhir tahun 2024 yang digelar pada Senin (23/12) dengan tema Menahan Laju Deforestasi, Meningkatkan Ekonomi, dan Memperbaiki Iklim.
BACA JUGA:Cara Bengkulu Kendalikan Inflasi dan Meningkatkan NTP yang Siginifikan di tahun 2024
BACA JUGA:Realisasi Belanja Negara Provinsi Bengkulu hingga 20 Desember 2024 Mencapai Rp 15,944 triliun
Rudi menjelaskan bahwa pemantauan perubahan tutupan kawasan hutan dilakukan secara intensif menggunakan citra satelit. Hasilnya, tutupan hutan di Bengkulu terus mengalami perubahan yang signifikan. "Pada 2022, tutupan hutan tercatat 653.422 hektare (Ha). Angka ini menurun menjadi 645.116 Ha pada 2023, dan 643.961 Ha pada 2024," ungkap Rudi.
Meskipun tetap ada penurunan tutupan hutan, data menunjukkan penurunan yang jauh lebih kecil dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. "Rentang waktu 2022-2023 mencatat deforestasi sebesar 8.306 hektare. Namun, pada rentang 2023-2024, angka ini turun drastis menjadi hanya 1.155 hektare," papar Rudi.
Meski ada peningkatan signifikan dalam menahan laju deforestasi, ancaman terhadap kawasan hutan Bengkulu masih nyata. Rudi menyebutkan, sebagian besar pertumbuhan tutupan hutan terjadi di kawasan seperti Area Peruntukan Lain (APL), Hutan Lindung (HL), Taman Nasional (TN), Cagar Alam (CA), dan Taman Buru (TB). Namun, beberapa kawasan seperti Hutan Produksi Terbatas (HPT), Hutan Produksi (HP), dan Taman Wisata Alam (TWA) justru mengalami penurunan tutupan hutan.
"Dalam upaya menjaga kawasan hutan, diperlukan langkah yang lebih agresif dan kolaboratif," ujar Rudi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: