DPRD Provinsi Bengkulu Evaluasi Rumah Sakit Usai Kasus Kematian Bayi

DPRD Provinsi Bengkulu Evaluasi Rumah Sakit Usai Kasus Kematian Bayi

DPRD Provinsi Bengkulu Evaluasi Rumah Sakit Usai Kasus Kematian Bayi-Windi-

 

Radar Bengkulu – Kasus tragis meninggalnya seorang bayi prematur di Rumah Sakit menjadi perhatian serius Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, dan evaluasi pun akan segera dilakukan.

Anggota Komisi IV DPRD, Teuku Zulkarnain, mengungkapkan bahwa kasus ini menjadi pemicu digelarnya rapat dengar pendapat atau hearing dengan seluruh rumah sakit dan klinik di Provinsi Bengkulu.

Hearing ini akan digelar hari ini Selasa 14 Januari 2025 untuk mengevaluasi kesiapan fasilitas kesehatan di setiap rumah sakit.

BACA JUGA:Pasien Bayi Meninggal Akibat Telat Dirujuk? Fasilitas Rumah Sakit di Provinsi Bengkulu Menjadi Sorotan

BACA JUGA:Pasien Bayi Meninggal, Rumah Sakit Tiara Sella dan RSMY Bengkulu Kembali Disorot

"Besok (hari ini), seluruh rumah sakit dan klinik di Provinsi Bengkulu akan dipanggil untuk hearing. Ini buntut dari kasus meninggalnya pasien bayi di Rumah Sakit Tiara Sela karena minimnya fasilitas untuk merawat bayi formatur," ujar Teuku Zulkarnain saat ditemui di Gedung DPRD Provinsi Bengkulu, Senin 13 Januari 2025

 

Menurut Teuku Zulkarnain, hearing ini bertujuan untuk menegaskan tanggung jawab rumah sakit dalam menangani kasus pasien bayi, terutama bayi formatur yang membutuhkan perawatan intensif. Ia menekankan bahwa setiap rumah sakit yang menerima pasien ibu dan bayi harus memiliki fasilitas memadai untuk menangani berbagai kondisi kelahiran yang memerlukan penanganan khusus.

 

"Kalau rumah sakit menerima pasien ibu dan bayi, mereka seharusnya sudah siap dengan fasilitas yang lengkap, seperti ventilator yang dapat memberikan nutrisi dan mendukung perawatan bayi formatur. Jika tidak memadai, jangan memaksakan operasi. Lebih baik langsung dirujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas tersebut," tegas Teuku Zulkarnain.

 

Ia menyoroti kasus di Rumah Sakit Tiara Sela beberapa waktu lalu, di mana seorang bayi formatur harus dirujuk ke Rumah Sakit M. Yunus karena Tiara Sela tidak memiliki ventilator yang diperlukan. Ironisnya, di rumah sakit rujukan tersebut, seluruh fasilitas sudah penuh oleh pasien lain, sehingga bayi tersebut tidak mendapatkan penanganan yang dibutuhkan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: