Mahasiswa Bengkulu Sayangkan Tindakan Represif Aparat dan Kecewa pada DPRD

Mahasiswa peserta aksi Indonesia Gelap yang digelar pada 24 Februari 2025 menggelar konferensi pers di Sekretariat HMI Cabang Bengkulu, Jumat 28 Februari 2025 malam-Ist-
"Ini adalah upaya sistematis untuk melemahkan perlawanan terhadap ketidakadilan," tegas Julius.
Julius merinci kronologi aksi yang berlangsung pada 24 Februari 2025. Aksi yang awalnya berjalan damai berujung bentrokan di depan Kantor DPRD Bengkulu.
Aksi yang diawali dengan menyajikan lagu Indonesia Raya, bentuk kecintaan kepada negara republik Indonesia, kemudian secara bergantian Mahasiswa menyampaikan orasinya di atas mobil komando. Tidak puas lantaran tidak ada satu pun anggota DPRD Provinsi Bengkulu yang mendatangi pada aksi, sehingga masa Aksi mendesak untuk masuk ke kantor DPRD Provinsi Bengkulu untuk menyampaikan tuntutan mereka di dalam ruangan rapat paripurna.
Lantaran tidak diizinkan masuk ke halaman gedung DPRD Provinsi, aksi saling dorong antara mahasiswa dan aparat kepolisian yang berjaga tidak terhindarkan. Sehingga, terjadi bentrok antar kedua belah pihak.
Selanjutnya, ketegangan itu pun reda setelah pihak kepolisian mengizinkan masa aksi masuk ke halaman gedung DPRD Provinsi Bengkulu lantaran ada satu anggota DPRD Provinsi Bengkulu yang akan menemui para masa Aksi.
Akan tetapi kembali kekecewaan mahasiswa terjadi. Wakil ketua 3 DRPD Provinsi Bengkulu yang mendatangi mahasiswa tak mampu memenuhi keinginan mahasiswa, sehingga bentrok kembali terjadi lantaran pihak kepolisian memaksa membubarkan masa aksi. Sedang masa terus mendesak untuk masuk ke ruang rapat paripurna DPRD Provinsi Bengkulu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: