Mahasiswa Bengkulu Buka Blokade, Desak Masuk Kantor DPRD Provinsi Bengkulu

Mahasiswa Bengkulu Buka Blokade, Desak Masuk Kantor DPRD Provinsi Bengkulu-Windi-
radarbengkuluonline.id – Aksi demonstrasi yang digelar oleh ratusan mahasiswa Bengkulu di depan Kantor DPRD Provinsi Bengkulu pada Senin siang 24 Febuari 2025 berlangsung panas namun penuh semangat.
Mahasiswa yang tergabung dalam berbagai organisasi kepemudaan dan badan eksekutif mahasiswa ini tiba di lokasi sekitar pukul 13.30 WIB, diiringi oleh lagu-lagu perjuangan dan yel-yel penuh kritik, salah satunya lagu Bayar-Bayar yang menjadi sindiran keras terhadap pihak kepolisian yang mengawal peserta Aksi.
BACA JUGA:Merasa Ditipu, Mahasiswa Unihaz Bengkulu Demo Minta Uang study tour Dikembalikan
BACA JUGA:Digerebek, Diminta Mundur, hingga Didemo, Akhirnya April Dipecat Sebagai Kades Air Berau
Sebelum mahasiswa tiba, pihak keamanan telah memblokade jalan depan Kantor DPRD dengan kawat berduri dan barrier pembatas jalan.
Namun, blokade tersebut tak menyurutkan semangat mahasiswa.
Dengan tekad perjuangan, mereka langsung mengambil tindakan tegas dengan menginjak-injak kawat berduri dan membongkar barrier pembatas.
Dalam waktu singkat, blokade berhasil dibuka, menunjukkan keteguhan mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi mereka.
"Kami tidak akan mundur! Ini adalah hak kami untuk menyampaikan suara rakyat," teriak salah seorang koordinator aksi, disambut sorak-sorai rekan-rekannya.
Aksi ini merupakan bentuk protes mahasiswa terhadap berbagai kebijakan pemerintah yang dinilai tidak berpihak pada rakyat, terutama dalam hal pendidikan, kesejahteraan, dan transparansi anggaran. Mahasiswa menuntut agar DPRD Provinsi Bengkulu segera merespons tuntutan mereka secara serius.
Hingga berita ini diturunkan, aksi masih berlangsung dengan tensi yang cukup tinggi.
Sebagian mahasiswa bergantian melakukan orasi, sementara perwakilan lainnya terus bernegosiasi dengan pihak kepolisian untuk meminta izin masuk ke dalam kantor DPRD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: