Kunci Hidup Bahagia

Prof. Dr. H. Hery Noer Aly, MA-Adam-radarbengkulu
''Seseorang tidak akan mencuri ketika dia beriman; seseorang tidak akan berzina ketika dia beriman; dan seseorang tidak akan meminum khamr ketika dia beriman. Demi Tuhan Yang nyawa Muhammad berada dalam genggaman-Nya, tidaklah seseorang akan merampas hak orang lain yang membuat mata kaum mukminin terbelalak melihatnya ketika dia beriman, dan tidak pula seseorang akan berkhianat-menipu ketika dia beriman.'' (Mushannaf Abdur Razzaq)
Hadirin sidang Jumat rahimakumullah
Agar iman tetap kokoh, Allah memberikan dorongan untuk tetap beristiqamah, berkomitmen, berintegritas. Kepada orang yang demikian Allah menjamin akan menurunkan para malaikat dengan rahmat dan inayah-Nya, sehingga tidak akan ada kekhawatiran dan kesedihan padanya, karena qalbunya telah mantap dengan pilihan jalan hidupnya yang diridoi oleh Allah.
Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah,” kemudian tetap (dalam pendiriannya), akan turun malaikat-malaikat kepada mereka (seraya berkata), “Janganlah kamu takut dan bersedih hati serta bergembiralah dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.” (Q.s. Fushshilat, 30)
Orang yang beristiqamah pada kebenaran akan mendapatkan kebahagiaannya, tidak akan mudah terombang-ambing yang akan membuatnya berada dalam kebingungan dan kegelisahan.
Tinggal lagi tugas selanjutnya ialah mencari tahu mana yang diridoi oleh Allah dan mana yang dibenci dan dimurkainya. Ini bukan hal yang mudah. Seringkali yang bernilai buruk dipandang baik; dan sebaliknya, yang baik dipandang buruk.
Seringkali kebenaran dipandang kebohongan; dan kebohongan dipandang kebenaran. Penyebabnya, boleh jadi karena kurang cermat dalam menilai; boleh jadi pula ada pihak-pihak yang memang sengaja mengaburkan nilai. Mereka yang di dalam hadis disebut dengan unasu su’in katsirin (Riwayat Imam Malik).
Hadirin sidang Jumat rahimakumullah
Untuk itu, sumber utama yang harus dipedomani adalah al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah; sembari memperhatikan petunjuk dan penjelasan para ulama.
Selain itu, dalam menemukan mana yang baik dan mana yang dosa, kita dapat kembali kepada hati nurani sebagai sumber yang merupakan fitrah Allah pada setiap manusia. (Ingat kisah Wabishah dalam hadis riwayat Imam Ahmad)
Kiat lain yang hendaknya kita tempuh adalah berdoa mohon keteguhan hati. Seperti yang dituntunkan dalam al-Quran dan Hadis Nabi Saw berikut:
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: