KHUTBAH IDUL FITRI: Merawat Kemabruran Puasa

M. Sururi, S.Th.I., M.H.I-Adam-radarbengkulu
Maka sangat tepat apa yang disampaikan Ibnu Rajab dalam kitab lathaiful Ma’arif menjelaskan :
Laisal-id liman labisa-l-jadid, innama-l-id liman tho’atuhu tazid. Wa-laisal-id liman tajammala bil-libas wal-markub, innama-l-id liman ghufirot lahu-d-dzunub;
Artinya : Bukanlah disebut hari raya id, hanya dengan baju baru, sesungguhnya Id adalah oarang yang ketaqwaannya bertambah. Bukanlah disebut hari Id bagi orang yang memperbagus pakaian dan kendarannya saja, seungguhnya Id untuk orang yang diampuni dosa-dosanya.
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar wa lillahil Hamd,
Jamaah shalat Idul Fitri yang dirahmati Allah
Syarat Kedua
Kebaikannya terus menerus dipertahankan dan mengalami peningkatan. Syarat kedua amal puasa mabrur adalah mampu istiqomah terhadapa capaian yang sudah kita raih. Sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an, Allah berfirman yang artinya:
“Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu.” (QS Fushshilat [41]: 30).
Ayat ini menjadi kabar gembira kepada kita semua yang bisa istiqamah dalam melakukan kebaikan, bahwa orang-orang yang bisa menjaganya, akan mendapatkan jaminan surga dari Allah Swt.
Karenanya, pada momentum shalat Jumat ini kita tumbuhkan upaya dan semangat untuk bisa istiqamah dalam melakukan kebaikan, istiqamah dalam ibadah dan ketaatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: