PKM UMB-KEMENDIKTISAINTEK DI BUKIT PENINJAUAN I SUKARAJA KABUPATAEN SELUMA
PKM UMB-KEMENDIKTISAINTEK DI BUKIT PENINJAUAN I SUKARAJA KABUPATAEN SELUMA-dok RBO-
Oleh : Rita Hayati, Jafrizal, dan Rita Zurina M.
(Universitas Muhammadiyah Bengkulu)
Kecamatan Sukaraja merupakan salah satu daerah sentra pertanian, perkebunan, dan peternakan di Kabupaten Seluma. Disamping berusaha tanaman pangan (padi), perkebunan (kelapa sawit), masyarakat juga giat-giatnya mengembangkan usaha ternak sapi potong. Rata-rata keluarga petani memelihahara 2 ekor, bahkan ada yang memelihara lebih dari 50 ekor ternak sapi.
Peningkatan populasi ternak diakui telah meningkatkan pendapatan masyarakat, akan tetapi pada kenyataannya juga menemui beberapa permasalahan. Dari diskusi mendalam dengan petani peternak yang berhimpun pada Kelompok Tani Harapan Baru Desa Bukit Peninjauan 1 (mitra PKM), terungkap beberapa permasalahan dalam pengembangan usaha ternak sapi potong antara lain konsistensi ketersediaan pakan dari rerumputan liar dan limbah pertanian yang melimpah di saat musim panen dan sebaliknya jauh berkurang di saat musim tanam, serta di musim penghujan yang menghambat peternak dalam mendapatkan hijauan pakan segar.
Masalah lainnya, limbah padat (feses) yang semakin meningkat volumenya, saat ini hanya ditumpuk dan secara alami butuh waktu lama agar bisa dimanfaatkan sebagai pupuk organik bagi tanaman pertanian dan perkebunan. Sementara limbah cair (urine) belum dimanfaatkan sama sekali dan dibiarkan lepas mencemari lingkungan.
Berdasarkan permasalahan tersebut maka disepakati untuk mengajukan program pengabdian skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) Kemdiktisaintek dalam menerapkan teknologi fermentasi guna memperpanjang umur simpan yang sekaligus dapat meningkatkan nilai gizi pakan ternak, serta dalam pengolahan limbah padat dan cair menjadi pupuk organik kompos dan biourine sebagai pupuk organik yang ramah lingkungan bagi usaha tani. Dalam pelaksanaannya, kegiatan PKM melibatkan 3 orang dosen dan 2 orang mahasiswa dari Prodi Agroteknologi dan Prodi Peternakan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB).
Bentuk kegiatan pengabdian yang dilakukan diantaranya berupa sosialisasi, pelatihan dan penerapan teknologi, pendampingan, evaluasi dan keberlanjutan program. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan di awal kegiatan ditujukan agar kelompok tani mitra mengetahui dan paham terhadap semua rencana kegiatan.
Kegiatan pelatihan dilakukan agar mitra dapat mempraktekkan dan terampil dalam pembuatan pakan ternak fermentasi, pembuatan kompos dari limbah ternak dan tanaman, serta pembuatan POC Biourine.. Sementara evaluasi pelaksanaan dan keberlanjutan program PKM dilakukan melalui kuisioner, tingkat kehadiran mitra, evaluasi kualitas produk pakan, kompos dan biourine yang dihasilkan, dan melakukan pendampingan tidak langsung pasca kegiatan.
Pelatihan pembuatan pakan fermentasi diawali dengan pengumpulan bahan pakan dari limbah pertanian (jerami padi), dihamparkan di atas terpal, disemprot dengan larutan molase/ gula merah yang sudah ditambahkan bioaktivator (EM4) dan ditaburi dedak halus. Material pakan yang sudah tercampur rata lalu disimpan dan dipadatkan dalam drum plastik dalam kondisi anaerob selama 2 minggu. Demikian pula halnya dengan pembuatan kompos, bahan berupa feses ternak, sekam padi, dan limbah pertanian lainnya diaduk rata lalu ditaburi dedak halus dan kapur pertanian (dolomit).
Material kompos yang sudah tercampur rata lalu disemprot dengan larutan molases/ gula merah yang sudah ditambahkan bioaktivator (EM4), ditumpuk dan ditutupi terpal dalam kondisi anaerob selama 2 sampai 3 minggu. Pembalikan dan pengadukan ulang dilakukan setiap 4 hari sekali. Sementara pembuatan POC biourine dimulai dengan mencampur urine ternak dengan fitobiotik (empon-emponan), air kelapa, larutan gula molases/ gula merah, dan bioaktivator (EM4).
Semua bahan larutan yang sudah tercampur rata disimpan dalam toples/derijen plastik berpenutup yang sudah dipasangi selang aliran gas yang terhubung ke botol berisi air bersih. Lalu difermentasi dengan cara didiamkan 3 minggu pada ruang yang tidak terpapar langsung cahaya matahari.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
