Suarakan Kembali Kenaikan Pajak, Mahasiswa Desak Pemprov dan DPRD Tuntaskan Revisi Perda Pajak
Mahasiswa Kembali Suarakan Kenaikan Pajak Gempur, Desak Pemprov dan DPRD Segera Revisi Perda Pajak-Windi Junius-Radar Bengkulu
radarbengkuluonline.id – Di depan Gedung DPRD Provinsi Bengkulu suasananya berubah riuh Senin pagi, 16 Juni 2025. Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan mahasiswa Bumi Rafflesia (Gembira) menggelar aksi demonstrasi damai.
Di bawah terik matahari, mereka membawa satu tuntutan tegas: turunkan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan batalkan penerapan opsen pajak yang dianggap memberatkan rakyat kecil.
BACA JUGA:Gubernur Bengkulu Minta Sekolah Harus Bersih dan Transparan dalam SPMB 2025
Dengan mengenakan almamater dari berbagai kampus dan membawa spanduk besar bertuliskan “Turunkan Pajak Kendaraan Bermotor,” para demonstran memenuhi ruas jalan depan kantor wakil rakyat. Deretan poster, bendera organisasi, serta orasi lantang dari mobil komando mengiringi aksi yang berlangsung kondusif namun penuh semangat.
Fauzan, salah seorang orator dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bengkulu tampil di atas mobil bak terbuka dan menyuarakan kegelisahan masyarakat.
BACA JUGA: Pemkot Bengkulu Selamatkan Warga Rawa Makmur yang Tertipu Mandor
"Kami datang bukan untuk hura-hura. Kami membawa suara rakyat kecil yang terbebani. Naiknya pajak kendaraan ini sangat tidak masuk akal. Apalagi di saat ekonomi belum pulih," tegasnya, disambut sorak dan tepuk tangan dari massa aksi.
Kebijakan Pemerintah Provinsi Bengkulu yang menaikkan PKB dan menerapkan opsen pajak kendaraan memang menuai banyak kritik. Banyak kalangan menilai kebijakan ini tidak sensitif terhadap kondisi masyarakat pascapandemi dan krisis ekonomi. Bagi mahasiswa, langkah ini adalah bentuk ketidakadilan fiskal yang harus dilawan dengan sikap kritis.
BACA JUGA:Gubernur Bengkulu Takut Ketemu Mahasiswa? Simak Nih Penjelasannya Teuku Zulkarnain
Tak lama setelah orasi berlangsung, beberapa perwakilan mahasiswa diterima langsung oleh Ketua DPRD Provinsi Bengkulu, Sumardi, bersama sejumlah anggota dewan. Audiensi berlangsung di halaman kantor DPRD dengan pengawalan aparat keamanan.
Dalam forum terbuka itu, mahasiswa menyampaikan empat tuntutan utama yang mereka bawa.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
