PWI Peduli dan SMSI Bagikan 350 Masker kepada Sekolah Terdampak Kabut Asap

Rabu 06-11-2019,21:29 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

RBO, MUKOMUKO - Rabu pagi (6/11), organisasi sayap Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yakni PWI Peduli Kabupaten Mukomuko bersama Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Mukomuko, Polsek Mukomuko Utara/Kota dan Koramil Kota Mukomuko melakukan pembagian masker kepada pelajar TK Al-Kautsar dan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 (SMKN 1) Mukomuko yang terdampak kebakaran lahan gambut yang tidak jauh dari lokasi sekolah.

Kebakaran lahan gambut sekitar dua hektar di Kelurahan Bandaratu, Kecamatan Kota Mukomuko mengakibatkan kabut asap tebal di dua sekolah, yakni TK Al-Kautsar dan SMKN 1 Mukomuko.

Ketua PWI Peduli Kabupaten Mukomuko, Robianto mengatakan, pada Rabu pagi pihaknya mendatangi dan menghubungi pihak sekolah TK Al-Kautsar dan SMKN 1. Sekolah sangat membutuhkan masker karena asap sudah sangat tebal.

Kata Robi, menurut keterangan pihak sekolah, pada hari Selasa, pihak sekolah sempat meminta bantuan masker kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko, tapi tidak dapat lantaran petugas gudang logistik tidak ditempat. "Memang asap sudah sangat tebal. Anak-anak masih sekolah, makanya kami ambil tindakan cepat," ujarnya.

Katanya, masker yang dibagikan kepada pelajar TK Al-Kautsar dan SMKN 1 itu merupakan bantuan dari Anggota PWI Mukomuko, Dinkes Mukomuko dan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Al-Barra.

"Kami langsung menghubungi Dinkes untuk minta bantu masker. Syukur petugasnya ada dapat bantuan 100 buah masker. Kemudian Anggota PWI beli 50 buah, dan bantuan dari RS Al-Barra 200 buah. Masker itu langsung kami bagikan ke pelajar, 150 ke TK, 200 ke SMK," bebernya.

Sementara, Kepala Sekolah TK Al-Kautsar, Nanda Julia Sari, S.Pd ketika dikonfirmasi mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu membagikan masker. "Masker memang kami butuhkan, dari kemarin kami sudah minta," ujarnya.

Katanya, pihaknya sempat berencana ingin meliburkan sekolah, akan tetapi butuh dikoordinasikan dengan orang tua/wali para siswa.

"Untuk sementara aktivitas sekolah masih berjalan seperti biasa. Kita lihat kondisi dulu. Kalau asap semakin tebal, bukan tidak mungkin sekolah akan diliburkan. Tapi kami harus koordinasi dulu dengan orang tua siswa. Setidaknya sekarang kami sudah sedikit lega karena sudah ada masker, dan mudah-mudahan besok tidak ada lagi asap," demikian Nanda. (sam)

Tags :
Kategori :

Terkait