Gubernur Rohidin Serahkan Bantuan CSR Bank Bengkulu

Selasa 09-06-2020,20:28 WIB
Reporter : radar
Editor : radar

Pekerja Barang Bekas,  Sudah Lumpuh 10 Tahun

RBO  >>>   BENGKULU >>>   Gubernur Bengkulu Dr H Rohidin Mersyah turun langsung menyerahkan bantuan dari Corporate Sosial Responsibility (CSR) Bank Bengkulu kepada warga RT. 13 Kelurahan Sawah Lebar Baru, Kota Bengkulu, Selasa kemarin (9/6). Bantuan sosial ini merupakan upaya pemerintah daerah untuk membantu masyarakat yang kurang mampu.

"Ini ada uang 20 juta rupiah. Diharapkan ini dapat membantu kebutuhan keluarga. Namun, bantuan ini perlu dikelola dengan baik secara produktif. Paling tidak penggunaannya dapat untuk kebutuhan jangka panjang," ujar Gubernur Rohidin saat berkunjung ke rumah nenek Saimima yang berumur 76 tahun.

Lebih lanjut Gubernur juga menyampaikan bantuan kursi roda untuk Jauhari (32), anak nenek Saimima, yang sudah 10 tahun mengalami kelumpuhan setelah terjatuh dari pohon. Selain itu, ada tongkat bantu tunanetra untuk nenek Saimima (76), serta bantuan bahan pokok.

"Selain uang, kita juga membawa kursi roda untuk anaknya yang lumpuh. Dan tongkat untuk membantu nenek berjalan. Beberapa bahan pokok juga diberikan guna memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga ini," jelasnya.

Terakhir, Gubernur Rohidin juga mengapresiasi lingkungan rumah sekitar Nenek Saimima, yang nampak asri, bersih, dan tertata. Selain itu, Gubernur berpesan, pemerintahan setempat (RT) untuk terus memantau dan melaporkan jika ada masyarakat kurang mampu yang butuh bantuan.

"Pemerintahan paling depan adalah RT. Yang memiliki peran besar, sehingga keluarga masyarakat yang kurang mampu terjangkau bantuan. Disini juga lingkungannya sangat bersih dan tertata. Walaupun rumah ini tampak sederhana, ini tanda penghuninya sangat pembersih. Peduli akan lingkungan. Hal ini patut dicontoh," terang Rohidin.

Sementara, Ketua RT 13 Lesmi Hertiani menjelaskan, nenek Saimima hidup dengan ketiga anaknya. Sedangkan suaminya sudah lama meninggal dunia karena jatuh dari memanjat pohon. Selama ini, nenek Saimima hidup dari penghasilan seorang anaknya yang sehari-hari mencari barang bekas. "Sudah sejak lama. Sejak 1980, nenek sudah menetap disini bersama 3 orang anak laki-lakinya dalam satu rumah berukuran 4x6 meter. Anaknya menjadi tulang punggung setelah beliau mengalami kebutaan sejak 20 tahun yang lalu. Sebelumnya ia sebagai pengupas bawang," ungkapnya.

Menurutnya, beberapa bantuan telah diterima oleh keluarga nenek Saimima, dan sudah dimanfaatkan untuk kehidupannya. Masyarakat sekitar juga sangat peduli, dengan memberi kebutuhan pokok bagi keluarga nenek. "Masyarakat sekitar sering memberi bantuan. Begitupun bantuan dari pemerintah. Seperti bansos, BLT dan sebagainya juga telah masuk dalam data," pungkasnya. (Bro)

Tags :
Kategori :

Terkait