Bengkulu Punya Pabrik Pengolahan Inti Kelapa Sawit

radarbengkuluonline.com, BENGKULU - Dengan hadirnya pabrik pengolahan inti kelapa sawit di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, akan memberikan nilai tambah bagi daerah. Terlebih kapasitas produksinya perhari sebanyak 150 ton perhari.

Pernyataan itu diungkapkan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah disela-sela peresmian pengoperasian pabrik PT Agro Mega Perkasa (AMP) yang bergerak dalam pengolahan biji sawit di Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu. “Saya akan meminta kepada para pelaku pabrik CPO di Bengkulu, agar bisa menyuplai bahan baku untuk dikelola lagi nantinya,” kata Gubernur.

Selain itu, Gubernur juga mengharapkan kepada PT AMP agar mendirikan industri turunannya. Karena, limbah dari pengolahan inti sawit ini bisa untuk bahan pakan ternak. Bahkan setelah berproduksi nantinya bisa melakukan kerjasama dengan petani peternak yang ada di Bengkulu.

“Itu merupakan potensi besar, dan sangat sinergi ketika disediakan lahan oleh Pelindo (persero) Regional II Bengkulu untuk kawasan industri pengolahan ternak maupun pakan ternak,” ujarnya.

Sementara itu, General Manager PT Pelindo (persero) Regional II Bengkulu, Hadi Nurmayadi mengharapkan, dengan dibukanya operasional industri pengolahan inti sawit ini menjadi pemicu untuk lahirnya industri-industri lainnya di kawasan Pelabuhan Pulau Baai. Terlebih kawasan Pelabuhan Pulau Baai sudah dicanangkan menuju kawasan industri/ pra industri.

“Menuju kawasan industri yang sebenarnya, kita (Pelindo,red) terus melengkapi fasilitas pendukungnya dengan berkolaborasi dengan Pemerintah Daerah di Bengkulu, meski dengan kedalaman alur yang dijaga minus 10 meter (Low Water Spring), untuk kapal-kapal berukuran besar sudah bisa masuk ke dermaga Pelabuhan Pulau Baai,” terangnya.

Dibagian lain, Direktur PT AMP, James Winner menjelaskan, dengan pengoperasional industri pengolahan inti sawit yang telah dimulai sejak akhir Januari 2022 lalu, menghasilkan minyak CPKO atau minyak mentah sebagai bahan baku membuat kosmetik, sabun dan pakan ternak.

Termasuk juga untuk produksi minyak goreng, meski saat ini baru tahap pengemasan. Namun kedepan juga berencana memproduksi sendiri. “Kita memang baru produksi awal. Mudah-mudahan kedepan semakin stabil dan lancar,” tukasnya. (idn)