Waduh Sayang! Harga Cabai Lagi Mahal, Tanaman Cabai Petani Mukomuko Malah Layu dan Mati

 Waduh Sayang! Harga Cabai Lagi Mahal, Tanaman Cabai Petani Mukomuko Malah Layu dan Mati

Tanaman Cabai milik petani di Kecamatan Lubuk Pinang, Mukomuko layu lalu kemudian mati disaat harga cabai lagi mahal-Seno-

RADAR BENGKULU - Tanaman Cabai milik petani di Kecamatan Lubuk Pinang, Mukomuko layu lalu kemudian mati disaat harga cabai lagi mahal.

Hal tersebut membuat petani rugi. Padahal saat ini harga cabai di pasaran sedang oke alias mahal. 

Salah satu tanaman cabai yang diduga diserang jamur dan atau bakteri itu dalah kebun cabai milik Kasiran warga Lubuk Gedang, Kecamatan Lubuk Pinang. 

Menurut keteranganya, sebelumnya ada juga tanaman cabai petani lain di dekat kebunnya mengalami hal serupa. Batang tiba-tiba melayu lalu kemudian mati. 

"Tidak setengah gitu. Layunya sehari paling belasan batang. Besoknya muncul lagi batang baru yang layu. Kemudian yang layu duluan tadi mati," ungkap Kasiran. 

"Kemungkinan diserang jamur atau bakteri," sambungnya. 

BACA JUGA:Kualitas Cabai dari Pulau Enggano Lebih Unggul dari Curup, Rejang Lebong, Lampung, atau Pagar Alam di Sumsel

Ia hanya bisa pasrah. Dan kemungkinan akan mencabut tanaman cabai yang sempat tumbuh subur. Buah cabai yang sudah membesar bakal dijual cabe hijau. 

 

"Buah yang masih hijau terpaksa kami panen. Kami jual, lumayan untuk menutupi modal yang sudah dikelurkan," demikan Kasiran. 

 

 Harga cabai Mahal

 

Harga komoditi cabai di Kabupaten Mukomuko pada minggu ini semakin pedas atau  mengalami kenaikan yang signifikan dari Minggu lalu. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: