Waduh Sayang! Harga Cabai Lagi Mahal, Tanaman Cabai Petani Mukomuko Malah Layu dan Mati

 Waduh Sayang! Harga Cabai Lagi Mahal, Tanaman Cabai Petani Mukomuko Malah Layu dan Mati

Tanaman Cabai milik petani di Kecamatan Lubuk Pinang, Mukomuko layu lalu kemudian mati disaat harga cabai lagi mahal-Seno-

Seperti di pasar Desa Agung Jaya, (SP6) Kecamatan Air Manjunto,  Dimana saat ini harga cabai rawit naik menjadi Rp. 80 ribu perkilogramnya yang sebelumnya harganya Rp 50 ribu per kilogram. 

 

Dengan kenaikan harga cabai yang signifikan membuat masyarakat menjerit karena cabai merupakan kebutuhan utama masyarakat.

 

Salah satu masyarakat yang berbelanja di pasar SP6, Mutia mengatakan bahwa dirinya kaget dengan harga cabai yang mengalami kenaikan signifikan dari Minggu lalu. Yang sebelumnya harganya Rp 50 ribu per Kg dan saat ini naik Rp 30 ribu per Kg sehingga harganya menjadi Rp 80 ribu per Kg. Sementara untuk harga cabe merah kisaran Rp 60 ribu per kilogram. 

 

"Gila benar harga cabai rawit naik sangat tinggi yang sebelumnya harga per kilo itu Rp 50 ribu dan saat ini harga naik lagi menjadi Rp 75-80 ribu. Cabe merah Rp 60 ribu," keluhnya.

 

Menurutnya, kenaikan harga cabai ini sangat memberatkan masyarakat khususnya ibu rumah tangga. Karena selain harga cabai harga kebutuhan pokok dan pangan lainnya juga mengalami kenaikan.

 

"Diperkirakan harga cabai ini bisa terus naik. Kita harapkan harga bisa kembali stabil," harapnya.

 

Ia berharap agar pemerintah daerah bisa melakukan pemantauan ke pasar pasar untuk menstabilkan harga kebutuhan pokok.Karena kalau tidak ada pengontrolan semua harga kebutuhan pokok bisa naik dengan kenaikan harga yang signifikan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: