Ini Dia Data dan Fakta Unik Nama-Nama Kelurahan di Kota Bengkulu (30)

Jumat 12-08-2022,19:40 WIB
Reporter : Azmaliar Zaros
Editor : Yar Azza

30. Kelurahan Sukarami

 

RADARBENGKULU.DISWAY.ID -  Kota Bengkulu adalah salah satu kolonial Inggris yang telah membuat Benteng Fort Marlborough. Kota   ini memiliki  Muara Dua dan   Bumi Ayu. Tak hanya itu, daerah ini juga memiliki  Panorama indah. Terutama bila kita melihat di  Tanjung Ajung, Tanjung Jaya. Di daerah ini kita dapat melihat  Semarang, Surabaya, Kampung Bali, Malabro, Sidomulyo, Padang Serai, Padang Jati, Betungan dengan leluasa.

Yang cukup menarik dilihat disini adalah  Dusun Besar dengan  Sawah Lebar  dan Sawah Lebar Baru yang sedang di  Bajak petani. Sekarang daerah ini dipelihara dengan baik dan di  Kandang dengan Kandang Limun, serta diberi Pagar Dewa. Kalau tidak demikian,  Rawa Makmur, Rawa Makmur Permai, Pematang Gubernur bisa rusak  Jitra yang bersejarah itu. Karena, di sana ada  Jalan Gedang, Pondok Besi,  Pintu Batu, Tanah Patah yang memiliki  Sumur Meleleh terus menerus.

Di  Pondok Besi ini ada  Padang Harapan yang di  Tengah Padang-nya selalu  Sukarami. Di sana penuh dengan  Kebun  Roos, Kebun Keling, Kebun Geran, Kebun Dahri, Kebun Kenanga yang ramai dikunjungi wanita. Kebetulan, daerah ini berdekatan dengan  Pasar Bengkulu, Pasar Baru, Pasar Melintang, Pintu Batu, Pekan Sabtu yang  Sukamerindu-kan  Pengantungan,  Penurunan yang sekarang masih ada  Berkas-nya.  

Rangkaian kalimat yang mengiringi kata bergaris  tebal atau hitam itu   merupakan pengantar dari sebagian nama dari 67 kelurahan di Kota Bengkulu yang unik. Kenapa nama kelurahan itu unik, wartawan  RADARBENGKULU.DISWAY.ID, Azmaliar Zaros menurunkan laporannya secara bersambung setiap hari. Selamat membaca laporan SPEKTAKULER yang hanya satu-satunya ada di Indonesia dan mungkin juga di dunia.

Redaksi juga menerima masukan, kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan laporan ini. Pembaca juga bisa berpartisipasi menyumbang tulisan soal nama-nama unik tentang nama daerah, objek wisata dan lain-lain. Kritik, saran, tulisan dikirim ke email : radarbengkuluonline@gmail.com. Atau telepon/WA ke HP 0812 7930 6998.  (*)

 

Penduduk Daerah Ini Waktu Dahulu  Suka Rami

Kelurahan yang satu ini juga unik. Namanya Kelurahan Sukarami. Saya yakin Anda sudah tahu itu. Kelurahan ini masuk dalam wilayah Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu.

Kenapa daerah ini dinamakan Sukarami? Bagaimana sampai dinamakan Kelurahan Sukarami? Anda sudah tahu itu, seperti biasa, silahkan baca lanjutan laporan wartawan RADARBENGKULU.DISWAY.ID selanjutnya di bawah ini.

 

AZMALIAR ZAROS - Kota Bengkulu 

 

Menurut mantan Depati Sukarami terakhir, Marbawi Saleh yang juga mantan Kades Sukarami periode 1983-2001, daerah ini dinamakan Sukarami itu asal mulanya berasal dari sungkai rami. Yaitu, daerah yang banyak pohon sungkai. Di atas sungkai itu ramai burung berkicau di sana. Karena burung suka berbunyi di daerah ini, maka warga menyebutnya sungkai rami. ''Lokasi daerahnya itu sekarang ini ada di Perumahan Alfatindo,'' jelas Marbawi Saleh yang tinggal di Jalan Depati Payung Negara , Sukarami, Kota Bengkulu.

 BACA JUGA:Lapas Arga Makmur Ziarah dan Tabur Bunga di TMP Ratu Samban

Untuk masuk ke daerah ini dahulu, paparnya, susah sekali. Karena, kita harus lewat sungai terlebih dahulu. Kecuali kalau lewat belakang Terminal Air Sebakul. Penduduknya juga waktu itu tidak banyak. Daerahnya juga susah berkembang.

BACA JUGA:Adu Kambing, Pengendara Vixion Meninggal Dunia

Kemudian daerah ini dijajah oleh Belanda dan Inggris. Pada masa daerah ini dijajah Inggris , daerah ini ramai didatangi orang. Karena, orang Inggris itu mempunyai hubungan yang baik dengan depati yang memerintah daerah ini waktu itu. Bahkan daerah ini dijadikan lokasi pacuan kuda. Sehingga daerah ini jadi rami oleh orang.

BACA JUGA:Ini Dia Data dan Fakta Unik Nama-Nama Kelurahan di Kota Bengkulu (29)

Akan tetapi pada masa pemerintahan Belanda, daerah ini jadi sepi lagi. Karena orang Belanda ini jahat kepada penduduk waktu itu. Apalagi setelah Thomas Farr meninggal dan dimakamkam di depan Pasar Baru Koto. Orang Belanda jadi marah  dengan warga Sukarami waktu itu. Sebab, mereka menduga bahwa orang Sukarami ikut membunuh Thomas Farr.  

Karena warga daerah ini, suka untuk ramai, maka warga menyebutnya dengan nama sukarami. Kemudian, kolonial Belanda kalah dalam peperangan. Karena itu Belanda Belanda kembali ke negaranya. Kemudian, daerah ini mulai dihuni orang lagi.

Apalagi setelah itu dibangun jalan lintas Bengkulu-Manna. Sehingga orang banyak yang menghuni daerah ini. Maka ramailah orang tinggal di daerah ini. Maka orang menyebut daerah ini dengan nama  Sukarami.

Lebih lanjut bapak yang lahir di Sukarami ini tanggal 6 Juli 1945 mengatakan bahwa warga daerah ini memang suka akan keramaian. Makanya mereka menamakan daerah ini dengan nama Sukarami. Sebab, mereka ingin maju dan berkembang.

Keingingan warga itu akhirnya terwujud. Sebelumnya daerah ini masuk wilayah Talang Empat Bengkulu Utara, kini setelah adanya pemekaran wilayah, daerah ini masuk Wilayah Kecamatan Selebar Kota Bengkulu.

''Dahulu tanah di daerah ini banyak yang kosong, kini sudah padat dengan penduduk. Pohon manggis yang banyak ditanam warga, kini sudah banyak yang ditebang untuk membuat pemukiman warga.''

Hal ini juga dibenarkan oleh Zulkifli Hosen. Bapak yang juga lahir di Sukarami tanggal 15 Maret 1939 dan tinggal di Jalan Depati Payung Negara, Kelurahan Sukarami  itu mengatakan bahwa daerah ini dinamakan Sukarami memang erat kaitannya dengan sejarah tempo dulu.

Menurut cerita orangtuanya dahulu, di daerah ini dahulu banyak pohon sungkai. Dipohon itu banyak burung hinggap dan berbunyi. Kadang pagi, siang dan sore. Bahkan malam. Walaupun berisik, warga tidak mengusirnya. Sebab, warga senang, karena bisa ramai. ''Posisinya pemukiman penduduk waktu itu ada di lokasi perumahan Alfatindo saat ini.''

Warga waktu itu tidak mengusir burung itu, paparnya, warga memang suka dengan yang rami atau ramai. Sedangkan warga waktu itu tidak terlalu banyak. Dengan adanya bunyi-bunyian burung itu, maka daerahnya terasa ramai.

Apalagi, posisi daerah itu saat itu masuk di daerah Belakang. Karena adanya pembangunan jalan lintas Manna- Bengkulu waktu itu, maka warga akhirnya pindah ke lokasi jalan lintas itu. Kalau bertahan ditempat lama, maka sulit untuk maju.

Sedangkan mengenai tahun penyebutan nama Sukarami itu sendiri, dia kurang tahu secara pasti. Tetapi dia memperkirakan nama itu sudah ada sejak zaman Belanda. Sebab, waktu dia kecil, nama itu sudah disebut Sukarami.  Termasuk juga dengan orangtuanya juga, waktu kecil dia sudah menyebut nama daerah itu bernama Sukarami.


Inilah Kantor Lurah Sukarami-Azmaliar Zaros-

Kelurahan ini memiliki luas 595,5 hektar. Sedangkan letak daerah ini, sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Pekan Sabtu. Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Pagar Dewa. Sebelah utara berbatasan dengan Air Sebakul. Sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Bumi Ayu.

Penduduknya terdiri dari berbagai suku bangsa. Seperti, ada penduduk asli Bengkulu, suku Jawa, suku Minang, Meda, Sumatera Selatan, Rejang Llebong, Bengkulu Selatan,suku lemak. Sedangkan mata pencaharian penduduknya juga beragam. Ada petani, pedangang, pegawai swasta, PNS, buruh harian, buruh bangunan.(*)

 

Kategori :